Home
»
Pemeliharaan sistem pengawatan perangkat industri
,
Perbaikan sistem elektro
»
Silicon controller rectifier
Silicon controller rectifier
Written By Anisa film on Rabu, 28 Januari 2015 | 1/28/2015 12:43:00 AM
Eksitasi pada lapang magnet Main Generator berasal dari exciter Generator D14 arus bolak balik 3 phase, melalui SCR assembly. Tiap SCR terangkai secara seri dengan masing-masing phase dari keluaran exciter arus bolak balik sedemikian rupa, hanya dapat mengalirkan pada saat phase tersebut berharga tegangan positip (forward biasa). SCR ini belum mengalirkan arus listrik walaupun pada saat itu phase berharga positip sebelum gate SCR disulut oleh sinyal penyulut dari Modul SE.
Setelah sinyal penyulit diberikan pada gate-nya, maka SCR menjadi ON dan arus mengalir dari anoda ke katoda. Mengalirnya arus listrik akan terus berlangsung walaupun sinyal penyulut diputuskan. Aliran ini berlangsung hanya selama periode positip dari grafik tegangan sinus. SCR akan menjadi OFF otomtis pada saat akhir periode positip atau tegangan menjadi bernilai 0 Volt.
Sinyal penyulut yang diberikan ke SCR berasal dari Modul SE yang sesuai dengan keperluannya adalah untuk menetapkan besarnya arus yang dialirkan ke lapang Main Generator. Besarnya eksitasi yang diinginkan, ditentukan dengan memperbandingkan sinyal dari load regulator terhadap sinyal yang berasal dari Modul FP yang berupa sinyal umpan balik. Apabila sinyal dari load regulator sesaat lebih besar dari Modul FP, Transistor pada Modul FP bekerja (ON), dan mengakibatkan arus mengalir ke gulungan magnetik amplifier pada Modul SE.
Bila sinyal dari Modul FP sesaat lebih besar dari pada sinyal dari load regulator, Transistor pada Modul FP tidak bekerja (OFF), dan mengakibatkan arus yang mengalir ke gulungan magnetik amplifier tidak ada.
Dengan aliran arus pada gulungan magnetik amplifier, mengakibatkan inti (core) akan menjadi jenuh (saturation). Kejadian ini menyebabkan Transistor pada Modul SE bekerja dan selanjutnya sebagai sinyal penulut pada SCR.
Tingkatan kejenuhan pada inti gulungan ditentukan oleh arus yang mengalir pada gulungan kontrol. Besarnya arus ini dibatasi oleh sinyal yang berasal dari load regulator. Apabila besarnya sinyal dari load regulator kecil, maka jumlah arus yang mengalir ke gulungan kontrol juga akan menjadi kecil.
Hal ini mengakibatkan tingkat kejenuhan pada inti gulungan magnetik amplifier akan berjalan lambat pada saat positip setengah gelombang grafik sinus. Dengan demikian, maka sinyal penyulut timbulnya-pun akan lambat pada setengah gelombang positip, akibatnya proses penyulutan hanya berlangsung dalam waktu yang pendek selama periode positip dari grafik setengah gelombang sinus. Kejadian seperti ini mengakibatkan arus yang mengalir pada SCR hanya sebentar, sehingga eksitasipun hanya berlangsung sebentar diantara waktu periode positip grafik sinus.
Apabila sinyal dari load regulator besar, maka jumlah arus yang mengalir ke gulungan kontrol juga akan besar. Hal ini mengakibatkan tingkat kejenuhan pada inti gulungan magnetik amplifier akan berlangsung dengan cepat pada saat periode positip setengah gelombang grafik sinus. Dengan demikian, maka penyulutan akan terjadi lebih awal pada saat setengah gelombang positip. Kejadian ini mengakibatkan proses penyulutan akan berlangsung lama pada saat periode positip setengah gelombang grafik sinus. Sehingga eksitasi akan berlangsung lebih lama dan akibatnya arus pada Main Generator akan lebih besar dan tenaga lokomotip juga menjadi besar.
Demikian cara kerja SCR yang dikendalikan oleh sinyal yang mengerjakan Transistor untuk keperluan menentukan besar kecilnya eksitasi yang pada akhirnya adalah mengatur tenaga lokomotip.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa: pengendalian tenaga lokomotip dikendalikan oleh sinyal-sinyal yang berasal dari bekerja-nya satu sistem rangkaian alat-alat semi-konduktor aktip berupa Transistor.
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.