-->

Prinsip kerja lokomotif diesel elektrik

Written By Anisa film on Sabtu, 24 Januari 2015 | 1/24/2015 07:27:00 AM


PEMELIHARAAN SISTEM PENGAWATAN PERANGKAT INDUSTRI
01. Pengelompokan Pengawatan
02. Kelistrikan Lokomotip
03. Modul Elektronik
04. Prinsip kerja Lokomotip Diesel Elektrik
05. Pengaturan tegangan
06. Sinyal Umpan Balik
07. Piranti Pengaturan Beban
08. Silicon Controler Rectifier
09. Sistem Pengaman Slip
10. Pemeliharaan Traksi Motor
11. Kesalahan Utama Gangguan Traksi Motor

Untuk membangkitkan tegangan dan arus listrik pada Generator arus bolak balik 3 phase, dibutuhkan satu rangkaian dari beberapa peralatan yang bekerja bersama, serta pengendalian dari moduile yang berhubungan dengan pembangkitan tegangan dan arus listrik. Rangkaian itu adalah kumparan pembangkit arus, kumparan medan magnet, dan sistem pengendalian untuk memperoleh nilai tegangan dan arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan.

Dibandingkan dengan lokomotif buatan General Motor terdahulu, lokomotif CC-202 ini sangat jauh berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada sistem eksitasinya yang mempergunakan exiter sebagai pembangkit medan magnet pada Main Generatornya, dan sistem pengendalian yang menggunakan komponen elektronika aktif. Secara fisik exciter ini dikontruksi menyatu dalam satu poros Main Generator, tetapi secara listrik adalah terpisah satu sama lain. Generator dan exciter adalah sebuah pembangkit listrik arus bolak-balik 3 phase dengan sistem medan magnet yang berputar, atau dengan istilah umumnya rotating field (artinya, angker sebagai pembangkit medan magnetnya, sedangkan stator sebagai kumparan pembangkit arus dan tegangan listrik), untuk mengalirkan arus listrik yang dipergunakan sebagai pembangkit medan magnet melalui sepasang slip-ring.

Gambar 8.6. Main Generator

Pada poros Generator terdapat dua pasang slip ring, sepasang untuk mengalirkan arus ke kumparan exiter, dan sepasang lainnya untuk mengalirkan arus ke kumparan Main Generator.

Gambar 8.7. Generator Eksiter

Tahapan pembangkit arus pada Generator dimulai dari Aux Generator yang membangkitkan tegangan bolak-balik, dan arus listrik ini diratakan oleh Diode yang disusun dengan sistem bridge 3 phase yang langsung mengalir ke medan magnet exiter.

Tegangan yang terpakai di sini tidak melalui pengatur tegangan, jadi tegangan yang keluar pada aux Generator akan meningkat sesuai dengan putaran motor diesel. Demikian pula tegangan yang dibangkitkan pada exiter akan mengalami peningkatan sesuai dengan putaran motor diesel.

Dengan mengalirnya arus listrik pada kumparan medan magnet exiter maka pada exiter akan timbul tegangan bolak balik 3 phase yang terbangkit pada kumparan statornya.
Tegangan listrik ini akan langsung timbul begitu motor diesel hidup, namun belum mengalir ke kumparan medan magnet Main Generator. Arus bolak balik yang ditimbulkan oleh exiter, disamping sebagai arus siap untuk keperluan eksitasi pada Main Generator, langsung juga dipakai untuk memutarkan motor listrik kipas pendingin radiator yang menggunakan motor listrik arus bolak balik 3 phase. Selain itu dipakai juga untuk memutarkan kipas penghembus filter motor diesel menggunakan motor listrik arus bolak balik 3 phase.

Pada penggunaan bagi keperluan eksitasi Main Generator, pemakaiannya diatur sesuai dengan keperluan (sesuai besar kecilnya tenaga yang dibutuhkan). Arus listrik bolak balik dari exciter yang akan dipakai untuk pembangkitan tegangan pada Main Generator dialirkan melalui rangkaian SCR (silicon control rectifier).

Sebelum SCR ini disulut (ON) arus listrik yang akan menuju ke kumparan medan magnet, Main Generator belum mengalir (artinya pada Main Generator belum membangkitkan tegangan listrik). Keadaan ini akan berlangsung terus selama lokomotip belum diberi tenaga. Apabila lokomotip akan digerakkan (throtle ditaruh pada kedudukan No.1), maka Modul TH akan memberikan sinyal dengan besaran tegangan listrik 10,9 Volt, kemudian dialirkan ke Modul RC, selanjutnya tegangan ini akan keluar sebesar 8,45 Volt dan terus mengalir ke LR assembly kemudian keluar menuju ke basis Transistor pada Modul FP. Tegangan stabil dari Modul THe sebesar 68 Volt, dialirkan ke Emitor Transistor pada Modul FP yang diseri sebelumnya dengan Modul GV dan magnetik amplifier saturation winding pada Modul SE.

Gambar 8.8. Wiring Sistem Tenaga Lok CC202

Dengan adanya forward bias pada Transistor Modul FP (karena Transistornya jenis NPN) maka Transistor ini akan on (kerja) dan arus mengalir pada kolektornya, sehingga pada Modul SE akan terbangkit sinyal sesaat yang akibatnya karena adanya sinyal tersebut transformator pada Modul SE akan timbul induksi. Induksi ini berupa pulsa-pulsa yang selanjutnya akan menyulut SCR sehingga SCR On.
Dengan ON SCR maka arus bolak balik pada exciter akan mengalir menuju kumparan Main Generator, dan timbulah medan magnet pada kumparan, sehingga Main Generator mengalirkan arus listrik bolak balik. Pembangkitan pulsa-pulsa oleh Modul SE terdiri dari tiga buah kumparan magnetik amplifier yang selanjutnya akan menyulut 3 buah SCR secara bergantian, sehingga besarnya medan magnet pada Main Generator akan se-irama dengan pulsa-pulsa yang dibangkitkan oleh Modul SE.

Arus bolak balik Main Generator ini selanjutnya dialirkan ke Traksi Motor melalui Diode-Diode untuk dirubah menjadi arus rata. Besar kecilnya tenaga Generator, selanjutnya akan dikendalikan oleh lama singkatnya penyulutan pada SCR.

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger