Kerja PLC tergantung dari program yang dibuat melalui instruksi-instruksi. Setiap vendor mempunyai instruksi khusus. Oleh karena itu, pembaca harus mempelajarinya secara khusus. Dalam sub-label ini akan diberikan petunjuk atau tip-tip pemeliharaan perangkat lunak PLC secara umum, dan beberapa contoh kasus untuk memberikan gambaran kepada kita tentang aplikasi metode pelacakan perangkat lunak PLC.
Pemeliharaan perangkat lunak PLC tidak dapat dipisahkan dari sistem secara keseluruhan, termasuk pemeliharaan perangkat dan modul-modul input serta output yang menjadi bagian dari sistem tersebut. Untuk menentukan lokasi kerusakan atau kesalahan harus dilakukan secara ter-organisasi dan menyeluruh.
Alat (tool) untuk melacak kerusakan sistem
Seperti halnya teknisi motor atau mobil yang memerlukan peralatan untuk melacak kerusakan motor atau mobil, misalnya: obeng, kunci dengan berbagai ukuran, berbagai tester, dan sebagainya.Untuk melacak kerusakan Sistem berbasis PLC, khususnya perangkat lunaknya, juga diperlukan alat bantu. Alat bantu tersebut berupa: Diagram Blok, Pengelompokan (Bracketing), dan Analisis Aliran Sinyal.
- Diagram blok:
Diagram blok adalah satu set kotak yang digunakan untuk menggambarkan bagian dari sistem secara keseluruhan. Setiap perangkat atau fungsi digambarkan dengan sebuah blok, misalnya: blok modul input, blok modul output, dst.
Ciri-ciri diagram blok:- Sistem yang kompleks digambarkan dengan sejumlah kotak sederhana.
- Aliran informasi dari kiri ke kanan.
- Struktur blok adalah sistem, sub-sistem, dan struktur program.
- Pengelompokan (bracket):
Pengelompokan adalah suatu teknik yang menggunakan tanda untuk meng-identifikasi bagian sistem (blok) yang rusak.
- Aliran sinyal:
Teknik pelacakan dengan aliran sinyal secara umum dibagi menjadi dua:- Aliran Daya: menggambarkan aliran daya dari sumber ke semua komponen sistem.
- Aliran Informasi: menggambarkan aliran data dari sumber sampai ke bagian akhir.
Kenyataannya setiap sistem mempunyai konfigurasi kombinasi dari kelima konfigurasi tersebut.
Analisis aliran sinyal
Tiap konfigurasi mempunyai aturan untuk mempercepat pencarian kerusakan.
Aturan linier
Aturan divergen
Aturan konvergen
Aturan umpan-balik
Aturan jalur pensaklaran
Urutan pelacakan kerusakan
Pelacakan kerusakan pada modul input
Modul Input dan Output PLC sendiri pada umumnya telah dilengkapi dengan rangkaian-rangkaian indikator yang akan ON jika ada sinyal. Ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya sinyal (karena ada gangguan pada bagian input atau output PLC).Data sistem kontrol tangki saat ini:
Pompa untuk pengisian tangki tidak bekerja saat push button Start ditekan, sedangkan tangki dalam keadaan kosong. Indikator input-2 ON (saklar NC tertutup), dan ada tegangan pada terminal tsb. Indikator output-2 ON. Logika PLC O:2/2 aktif.
Penyelesaian masalah:
Dari data yang ada menunjukkan bahwa: tidak ada masalah dengan saklar NC hingga modul input PLC. Jadi, tanda ([) dapat digeser ke input PLC (output dari Modul Input). Bagian inipun juga tidak bermasalah, karena O:2/2 aktif yang berarti tidak masalah dengan jalur input hingga output PLC. Oleh karena itu, tanda ([) dapat digeser ke kanan Modul Output. Melihat data pada indikator output PLC, kemungkinan kerusakan terjadi pada rangkaian output yang menggunakan sekring. Periksa Modul Output yang sekringnya terbakar. Jika tiap port (terminal) menggunakan sekring, modul harus dilepas dan diperiksa pada bagian output.
Setelah output modul dibuka:
Pastikan bahwa sekring rusak. Ganti dengan yang baru, lalu pasang kembali Modul Output dan operasikan. Periksa kembali apakah kondisi sistem telah normal.
Tip Pelacakan yang lebih efektif:
Pindahkan modul output yang rusak ke slot output lain dan operasikan. Jika sistem bekerja dengan baik, ini berarti ada kerusakan pada pengawatan pada slot semula (dimana modul berada). Jika sistem tetap tidak bekerja, maka kerusakan benar terjadi pada Modul Output.
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.