-->
Home » , » Pemeliharaan instruksi comparason dan conversion

Pemeliharaan instruksi comparason dan conversion

Written By Anisa film on Jumat, 20 Februari 2015 | 2/20/2015 12:32:00 AM


PELACAKAN KERUSAKAN PERALATAN BERBASIS PLC
01. Pengenalan PLC
02. Prinsip Dasar dan Cara Kerja PLC
03. Tipe PLC
04. Bahasa Pemrograman PLC
05. Kelistrikan dan Keamanan PLC
06. Modul-Modul I/O
07. Pemeliharaan Perangkat Lunak PLC
08. Pemeliharaan Timer
09. Pemeliharaan Pencacah (Counter)
10. Program Comparason-Convers
11. Pelacakan Kesalahan dengan BDC
12. Pemeliharaan Program Kontrol
13. Instruksi Subroutin
14. Alamat Tidak Langsung dan Indeks

Dalam industri otomasi manufaktur, nilai bilangan sering digunakan sebagai salah satu parameter masukan, atau nilai yang perlu ditampilkan melalui monitor atau perangkat tampilan lainnya. Nilai suatu bilangan dapat dituliskan atau ditampilkan sesuai dengan sistem bilangan yang digunakan. Di dalam sistem otomasi terdapat 4 sistem bilangan diluar sistem yang biasa kita pakai (desimal), yaitu: biner, oktal, binary code decimal (BCD), dan hexadecimal.

Dasar sistem bilangan

Semua sistem bilangan mempunyai bilangan dasar (basis). Sistem desimal mempunyai basis 10, ini berarti terdapat 10 simbol (0 hingga 9) yang digunakan untuk menunjukkan angka desimal. Nilai bilangan ditentukan oleh posisi digit dalam bilangan. Pada bilangan bulat, posisi paling kanan mempunyai bobot paling rendah (disebut: LSB (List Significant Bit)), dan posisi paling kanan disebut MSB (Most Significant Bit). Secara lengkap posisi dan bobot bilangan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 11.58: Nilai Bobot dan Nilai Posisi Suatu Bilangan

Sistem bilangan biner
PLC dan Komputer membuat keputusan logika dan membentuk perhitungan matematis dengan menggunakan rangkaian elektronik. Rangkaian elektronik yang digunakan bekerja berdasarkan dua kondisi, yaitu: ON atau OFF. Ini dapat dianalogikan dengan sistem bilangan yang digunakan dalam sistem elektronik, yaitu: 0 dan 1, yang disebut Sistem Biner (sistem bilangan berbasis 2). Tabel 12- : menunjukkan perbandingan sistem biner dan sistem desimal. Cara memberi bobot dan nilai dalam sistem biner identik dengan sistem desimal. Nilai bobot ditentukan oleh posisi digit.

Tabel 12-6: Perbandingan Bilangan Biner, Desimal dan Oktal

Konversi Bilangan:
PLC bekerja dalam biner, sedangkan kita pada umumnya bekerja dengan sistem bilangan desimal. Oleh karena itu, pengetahuan tentang konversi bilangan sangat penting. Proses konversi bilangan dapat dilihat pada gambar 12-56 hingga 12-58. Suatu sistem bilangan dapat di-konversi dari satu basis ke basis lainnya, misalnya dari biner ke desimal (seperti ditunjukkan pada Gambar 12-56a), atau sebaliknya.

Gambar 11.59a: Konversi dari Biner ke Desimal

Konversi bilangan desimal ke biner, misalnya: 8410 ke biner. Proses konversi dapat dilihat pada Gambar 11.59b.

Gambar 11.59b: Konversi Bilangan Desimal ke Biner

Sistem bilangan oktal

Sistem bilangan oktal mempunyai basis 8. Ini berarti terdapat 8 simbol bilangan, yaitu: 0 hingga 7. Gambar 11.57a: menunjukkan konversi bilangan dari oktal ke desimal, Gambar 11.57b menunjukkan konversi bilangan dari oktal ke biner, dan Gambar 11.57c menunjukkan konversi bilangan dari biner ke oktal.

Gambar 11.60a: Konversi dari Oktal ke Desimal

Gambar 11.60b: Konversi Oktal ke Biner

Gambar 11.60c: Konversi Biner ke Oktal

Sistem binary coded decimal (bcd)

Binary Coded Decimal (BCD) adalah sistem bilangan yang menggunakan empat bit biner untuk menunjukkan bilangan desimal 0 hingga 9. BCD dari nilai desimal didapat dengan mengganti setiap digit desimal, dengan nilai biner 4 bit.

Gambar 11.61: Konversi Desimal ke BCD

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger