-->

Instruksi subroutine

Written By Anisa film on Senin, 23 Februari 2015 | 2/23/2015 12:47:00 AM


PELACAKAN KERUSAKAN PERALATAN BERBASIS PLC
01. Pengenalan PLC
02. Prinsip Dasar dan Cara Kerja PLC
03. Tipe PLC
04. Bahasa Pemrograman PLC
05. Kelistrikan dan Keamanan PLC
06. Modul-Modul I/O
07. Pemeliharaan Perangkat Lunak PLC
08. Pemeliharaan Timer
09. Pemeliharaan Pencacah (Counter)
10. Program Comparason-Convers
11. Pelacakan Kesalahan dengan BDC
12. Pemeliharaan Program Kontrol
13. Instruksi Subroutin
14. Alamat Tidak Langsung dan Indeks

Subroutine adalah suatu grup instruksi dalam diagram ladder yang berada diluar program ladder utama (yang dapat dieksekusi dengan instruksi subroutine).

Gambar 11.66: Instruksi Jump to Subroutine

Jadi dengan menggunakan sebuah instruksi subroutine, program rutin yang berulang dapat dieksekusi secara berulang tanpa harus menulis ulang program rutin tersebut pada diagram ladder utama. Misalnya: sebuah mesin otomatis, mempunyai urutan program rang yang harus diulang beberapa kali dalam sebuah siklus mesin. Urutan tersebut dapat diprogram satu kali saja dalam subroutine, yang dapat dipanggil jika diperlukan.

Pelacakan kerusakan instruksi subroutine

Jika bagian dari program ladder tidak bekerja dengan baik, lakukan langkah-langkah seperti dianjurkan berikut ini:
  • Gunakan instruksi always false (AFI) pada input rang yang mengandung instruksi MCR dan JMP, untuk mempersempit daerah MCR dan JMP sampai ditemukan operasi yang benar dari program routine utama. AFI akan men-set kondisi rang agar menjadi baik kembali. Jadi AFI akan menundukkan (disable) semua instruksi pada rang.
  • Instruksi TND atau SUS dapat digunakan untuk menghentikan instruksi MCR, JMP atau JSR setelah percabangan rang, agar kondisi logik input dapat dievaluasi. Ini sangat bermanfaat jika terdapat kesalahan pada cabang rang.
  • Lakukan pelacakan kerusakan pada sebuah rang dengan menggunakan moda single-step.
  • Gunakan breakpoint dalam moda single-step untuk mengeksekusi ladder kebawah, dimana telah disisipkan breakpoint dalam diagram ladder.
Untuk mempermudah pelacakan, pastikan bahwa:
  • Daerah MCR atau JMP tidak saling tindih (overlap)
  • Tidak terjadi loncatan balik (Backward jumpa) yang akan menyebabkan waktu pindai bertambah, ketika dilakukan pemindaian ulang program. Jika waktu pindai lebih dari 2.5 detik, maka prosesor akan rusak.
  • Instruksi JSR dan SBR mempunyai nomor parameter input yang sama.
  • Instruksi JSR dan RET mempunyai nomor parameter-balik yang sama.
  • Instruksi LBL dan SBR merupakan instruksi input pertama pada rang.
  • Tipe Data yang digunakan pada memori sama/konsisten dengan data yang digunakan saat ini.

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger