Kalau kita memahami dengan baik tentang komponen dan keterbatasan-keterbatasannya, ini adalah bagian yang penting dalam mencari kerusakan rangkaian elektronika.
Misalnya: mengetahui bahwa pada umumnya sangat tidak mungkin sebuah resistor dari jenis manapun mempunyai kerusakan sambung singkat, sehingga bila ada kecurigaan kerusakan sambung-singkat tidak perlu lagi mencek resistor-resistor pada rangkaian tersebut. Segi lain yang perlu diperhatikan, bahwa banyak kerusakan komponen disebabkan oleh kesalahan pemakaian (orangnya), diperkirakan 40% kerusakan karena salah pemakaian biasanya disebabkan saat mengoperasikan komponen diluar batas kemampuan kom ponen tersebut, atau penanganan yang buruk pada komponen.
Resistor tetap
Berbagai tipe resistor tetap meliputi:Gambarnya dapat dilihat pada Gambar 3.1. Jenis film-logam, oksida logam, atau cermet (metal glase) banyak dipilih dalam pemakaian, karena tipe-tipe itu mempunyai stabilitas yang baik dalam penyimpanan maupun dalam kondisi beroperasi. Perhatikan bahwa resistor-resistor yang toleransi 5, 10, atau toleransi 20% diberi kode warna dengan dua ban signifikan, diikuti oleh sejumlah bannol (atau pelipat desimal) serta ban toleransi (lihat tabel 3.1).
Ada juga nilai dan toleransi resistor dicetak pada badan resistor kadang-kadang dinyatakan langsung, misalnya 1,82k 1% (1820 ohm ± 1%) atau dalam bentuk kode seperti 1821 F.
Nilai diatas 100 ohm, ditunjukkan tiga buah digit diikuti oleh digit ke empat yang menyatakan banyaknya nol yang mengikutinya. Untuk nilai-nilai dibawah 100 ohm huruf R menyatakan titik desimal dengan semua digit signifikan. Sesudah kode nilai, ditambahkan sebuah huruf untuk menyatakan toleransi:
F = ±1%, G = ±2%, J = ±5%,
K = ±10%, M = ±20%
Contohnya:
R 33 M = 0.33 ohm ± 20%
4701 F = 4700 ohm ± 1%
6804 M = 6.8 M ohm ± 20%
2202 K = 22000 ohm ± 10%
Pemasangan resistor dan perhitungannya adalah:
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.