PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN KESEHATAN SERTA KESELAMATAN KERJA | |
1. Pemeliharaan dan Perbaikan 2. Kegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan 3. Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan |
4. Pemeliharaan dan Perbaikan Berbantuan Komputer 5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6. Organisasi Keselamatan Kerja |
Sistem Manajemen Perawatan dan Perbaikan yang telah dijelaskan pada posting sebelumnya dilaksanakan secara manual. Adapun sistem tersebut juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan komputer.
Sistem Manajemen Perawatan berbantuan Komputer, biasa disingkat CMMS (Computerized Maintenance Management Systems) yang merupakan sebuah perangkat lunak berisi semua aspek kehidupan suatu organisasi. Banyak vendor yang menawarkan perangkat lunak ini secara gratis. Perangkat lunak tersebut pada umumnya masih harus dimodifikasi agar sesuai dengan kondisi atau kebutuhan organisasi sebagai pengguna.
Keunggulan komputerisasi manajemen pemeliharaan
- Meningkatkan efisiensi
- Mengurangi Biaya Perawatan
- Mengurangi biaya down-time (waktu perbaikan) peralatan
- Menaikkan masa pakai alat
- Menghasilkan rekaman sejarah pemeliharaan suatau alat, untuk mempermudah membuat perencanaan pemeliharaan dan biaya perbaikan
- Menghasilkan laporan hasil pemeliharaan dengan format yang diperlukan oleh pemakai maupun manajemen
- Pemantauan (monitoring) biaya W.O melalui jadwal pelaksanaan W.O
- Pemantauan inventarisasi dan pembelian barang, untuk menghindari penumpukan barang di gudang. Bagi vendor, informasi ini digunakan untuk menentukan waktu pengiriman barang yang paling tepat.
- Pemantauan Jadwal Pemeliharaan Preventif (JPP), agar tidak terjadi pemeliharaan secara berlebihan (overmaintenance), dan dapat menaikkan up-time serta memperpanjang usia pakai peralatan.
- Perencanaan Work Order dan penjadwalan
- Kontrol Inventaris Pemeliharaan
- Modul untuk pembaharu (up date) data Pemeliharaan Preventif
- Laporan Pemeliharaan
Modul perencanaan w.o dan penjadwalan.
Komputerisasi W.O berisi dokumen-dokumen detail dari pekerjaan pemeliharaan. Proses komputerisasi diawali dengan W.O entry, yaitu memasukkan informasi tentang permintaan W.O. ke dalam sistem Mamajemen PP dan berakhir dengan penyimpanan W.O Backlog. Proses lengkap dari perencanaan W.O dapat dilihat pada Gambar 1.14, sedangkan contoh tampilan W.O Entry di layar monitor dapat dilihat pada Gambar 1.15. Pemutakhiran data dapat langsung dilakukan saat W.O sedang aktif.W.O. Backlog
W.O Backlog adalah master file di dalam memori komputer untuk semua W.O aktif. Ini berarti, jika W.O telah di enter, maka W.O telah masuk ke dalam memori sistem komputer manajemen pemeliharaan, dan akan ada terus hingga data ini dihapus dari memori. Dengan menggunakan fungsi untuk mencari backlog, orang dapat melihat semua W.O aktif, misalnya: jumlah alat, prioritas, perencana, supervisor, klasifikasi pekerjaan, material yang diperlukan, dan sebagainya.
Modul kontrol inventaris
Modul ini digunakan untuk menjejak biaya pemakaian bahan atau material, ketersediaan material di gudang, baik untuk pemeliharaan terencana maupun untuk cadangan jika terdapat pekerjaan darurat, dan untuk mengetahui jadwal pemesanan suku cadang atau material.Modul pemutakhiran data (up-date)
Modul ini digunakan untuk mengubah atau meng-up date informasi jadwal pemeliharaan preventif. Pemilihan jadwal diserahkan kepada pemakai (pelanggan), apakah akan menggunakan kalender atau pembacaan meter.Modul ini harus dapat menunjukkan:
- Jenis pekerjaan, tenaga kerja yang diperlukan, dan alat yang diperlukan
- Jadwal pemeliharaan yang dapat dibuat harian, mingguan, atau tahunan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
- Instruksi detail
baru dengar yang seperti ini.
BalasHapusTerimakasih kang/teteh..
BalasHapus