Sistem telekomunikasi banyak terkait dengan penggunaan frekuensi tinggi. Frekuensi ini biasanya diterapkan pada komunikasi line of sight, atau komunikasi nirkabel. Hal ini akan membawa kenyataan pada instrumen yang digunakan untuk merancang, menguji, maupun untuk memperbaiki sistem telekomunikasi yang harus sesuai dengan sistem tersebut. Instrumen atau piranti ukur yang digunakan dalam bidang telekomunikasi mempunyai tampilan analog atau digital. Beberapa piranti atau instrumen untuk pengujian dalam sistem telekomunikasi, juga banyak ragamnya.
Instrumen-instrumen itu adalah:
- Oscilloscopes (osiloskop).
- Power Supplies (catu daya).
- Spectrum Analyzers (penganalisis spektrum).
- Network Analyzers (penganalisis jaringan).
- RF Measurement (pengukur frekuensi tinggi).
- Signal Generators (pembangkit sinyal/gelombang).
- Multimmeter.
- Data Acquisition (akuisisi data).
- LCR/Impedance (pengukur impedansi atau LCR).
- Logic Analyzer (penganalisis rangkaian logika).
- Power Sources (sumber daya).
- Pulse Generator (pembangkit pulsa).
- Electronic Load (beban elektronik).
- Frequency Counter (pencacah frekuensi).
- AC Power Analyzer (penganalisis daya AC).
- Audio Analyzer (penganalisis rangkaian audio).
- Hipot/Electrical Safety (keselamatan terhadap tegangan tinggi).
- Precision Sources (sumber-sumber daya akurat).
- TV and Video (pengukuran televisi dan video).
- RF Accessories (perlengkapan frekuensi tinggi).
- Connectivity/Software, Fiber Optic, Semiconductor (sambungan-sambungan atau perangkat lunak untuk serat optik, dan semikonduktor).
- RF Signal Generators (pembangkit sinyal frekuensi tinggi).
- Perhatikan besaran yang akan diukur.
- Pemindahan selektor penunjuk besaran dan batas ukur, harus dilakukan saat perangkat tidak terhubung pada rangkaian.
- Pembacaan hasil ukur pada multimeter analog, dapat dilakukan bila simpangan jarum melebihi setengah skala penuh.
- Pada saat meter tidak dipakai, tempatkan selektor pada posisi batas ukur paling tinggi untuk tegangan bolak-balik.
Multimeter
Multimeter banyak digunakan untuk mengukur arus dan tegangan. Alat ukur ini sangat penting dalam menguji dalam pembuatan rangkaian. Selain digunakan untuk mengukur arus dan tegangan, juga dapat digunakan untuk mengetahui sambungan penghantar, apakah putus ataukah tidak.Alat ini juga digunakan untuk mengetahui besarnya nilai tahanan sebuah resistor, menguji diode maupun transistor. Karena banyaknya fungsi dari alat ini, maka sangat dibutuhkan dalam merancang rangkaian elektronika, khususnya rangkaian yang akan dikomunikasikan dengan komputer, baik dengan komunikasi secara serial maupun secara paralel.
Selektor pada multimeter analog dipakai untuk memilih jenis besaran yang akan diukur, yaitu: tegangan, arus searah atau bolak-balik, dan tahanan. Multi-meter ada juga yang dapat dipakai untuk mengukur kuat bunyi atau desibel.
Piranti ini harganya juga tidak terlalu mahal, dan dipasaran banyak tipe dan ragamnya, tergantung dari kualitas serta industri pembuatnya. Harga sebuah alat ukur ditentukan oleh spesifikasi alat tersebut, seperti: ketelitian ukur maupun kwalitasnya.
Alat ukur ini dipasaran ada yang menggunakan tampilan analog maupun digital. Alat ukur analog, adalah: multimeter yang hasil pengukuranya ditampilkan dengan jarum dan angka, sedangkan multimeter digital, tampilan-nya dapat dilihat secara langsung dalam bentuk angka yang dapat dibaca secara langsung. Gambar 2.8. dan 2.9., adalah salah satu contoh multimeter digital dan analog yang banyak dijumpai di pasaran.
Dalam penggunaan multimeter perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kapasitansi meter
Kapasitansi meter sangat penting dalam sistem telekomunikasi. Instrumen ini digunakan untuk mengukur besar kapasitansi pada suatu bahan, atau sebuah kapasitor. Kapasistor dalam sistem komunikasi biasanya berfungsi sebagai komponen osilator, atau sebagai pembangkit frekuensi. Untuk mencapai tarap yang demikian, maka dibutuhkan kapasitor yang benar-benar sesuai nilai kapasitansinya. Hampir semua rangkaian membutuhkan komponen jenis ini sebagai pendukung yang sangat penting.Metoda pengujian suatu kapasitor dengan menggunakan kapasitansi meter sangat mudah dan sederhana. Penggunaan piranti tes ini memberikan hasil yang sangat cermat, dibandingkan bila pengujian kapisitansi dengan menggunakan multimeter.
Kapasitor yang akan di-uji, kaki-kakinya tinggal disambungkan dengan colok meter. Contoh: apabila kapasitor mempunyai nilai 100 microfarad yang diukur, maka: penunjukkan meter akan terbaca 90 microfarad hingga 110 microfarad. Ingat, bahwa: kapisitor juga mempunyai nilai toleransi, sebagaimana resistor (tahanan). Sebelum menguji kapasitor, perlu dilakukan lebih dahulu mengosongkan muatannya denga cara menghubung singkatkan kaki-kakinya.
Dalam contoh yang diutarakan ini, bila kapasitor terukur 60 mikrofarad, maka dapat dipastikan kapasitor tersebut dalam keadaan bocor, dan harus dilakukan penggantian.
Metoda pengukuran yang lebih akurat lagi adalah menggunakan ESR meter. ESR singkatan dari: Equivalent Series Resistance. Alat ini merupakan hasil teknologi baru yang dipakai untuk menguji kapasitor. Alat ini hanya mengecek kondisi elektrolit pada kapasitor. Keuntungan yang diperoleh adalah: kemampuannya menguji kapasitor meskipun masih dalam rangkaian (in circuit). Kecermatan pengukuran yang dihasilkan dapat mencapai 99%. Contoh dari alat ini adalah: Sencore LC103 Capacitor and Inductor Analyzer. Di samping alat ini dapat menganalisis kapasitor, juga dapat dipakai untuk menguji suatu induktor. Perhatikan gambar 2.11. berikut ini.
Instrumen ini penggunaannya lebih rumit. Karena itu, untuk dapat menggunakannya harus dipahami buku manual dan petunjuk yang disertakan.
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.