-->

Sistem operasi jaringan

Written By Anisa film on Selasa, 18 Februari 2014 | 2/18/2014 01:45:00 AM


JARINGAN DATA DAN INTERNET
01. Konsep Jaringan Komputer
02. Mengapa Jaringan Komputer Dibutuhkan
03. Tujuan Jaringan Komputer
04. Kegunaan Jaringan Komputer
05. Jenis-jenis Jaringan Komputer
06. Klasifikasi Jaringan Komputer
07. Standarisasi Jaringan Komputer
08. Sistem Operasi Jaringan
09. Komponen pada Jaringan Komputer
10. Media yang Terpandu
11. Media yang tidak Terpandu

Sistem operasi merupakan suatu komponen penting dalam membangun suatu jaringan, karena sistem operasi jaringan berfungsi sebagai pembentuk pola operasi jaringan. Setidaknya terdapat tiga macam sistem operasi jaringan untuk bentuk konektivitas Peer to Peer (Windows 3.X, 9.X, Me, dan Novell Netware Lite), File Server (Novell Netware 1.x), dan Client Server (Novell Netware 3.x, Windows NT, XP, Unix, Linux), dan masih banyak sistem operasi yang lainnya.

Sistem operasi jaringan yang baik harus memiliki fasilitas-fasilitas penting seperti: File and directory services, System fault tolerance, Disk caching, Transaction Tracking System (TTS), Security, Resource sharing, Remote access, Bridges, Gateways, Interoperability, Special servers, Sofware management tools.

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari sebuah Sistem Operasi jaringan, khususnya untuk pengelolaan sistem–sistem, seperti:
  • Distributed Processing: Seluruh program terdistribusi dan diproses pada memori workstation.
  • Directory Caching: Directory entry table akan dicopykan ke RAM server.
  • Directory Hashing: Sistem operasi jaringan akan membuat index dari direktory entry table.
  • File Allocation Table Caching: Sistem operasi jaringan akan menyimpan FAT untuk seluruh drive ke dalam RAM file server.
  • File Caching: Sekali file dibaca dari disk, sistem operasi jaringan akan menyimpan file tersebut di dalam RAM.
  • Pengaturan Elevator Seeking: Head baca tulis Hardisk berjalan mengakses file dalam arah lintasnya secara elevator seeking sehingga menambah troughput sebesar 50%.
Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu: sistem operasi berbasis client-server dan sistem operasi jaringan berbasis peer to peer.
  1. Jaringan client-server

    'Server', adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan, kemudian 'client', adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

    Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena, murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation, dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

    Keunggulan:
    • Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
    • Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
    • Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
    Kelemahan:
    • Biaya operasional relatif lebih mahal.
    • Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
    • Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
  2. Jaringan peer to peer

    Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan nondedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

    Keunggulan:
    • Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
    • Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, dan salah satunya adalah karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
    • Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
    Kelemahan:
    • Troubles-hooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
    • Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
    • Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
    • Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger