TCP-IP | |
1. Sejarah TCP/IP 2. Protokol TCP/IP 3. Pengalamatan TCP/IP 4. Nomor port 5. Socket Address (Alamat Soket) |
6. Internet protokol (IP) 7. Fragmentasi 8. IP Address 9. Subnetting dan Supernetting |
IP address memiliki 32 bit angka yang merupakan logical address. IP address bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host, atau router yang memiliki IP address yang sama. Tapi setiap host, komputer, atau router dapat memiliki lebih dari IP address. Setiap alamat IP memiliki makna net ID dan host ID. Net id adalah pada bit-bit terkiri dan menunjukkan letak nomor jaringan pada suatu LAN. Sedangkan hostid adalah bit-bit selain net id (terkanan) yang menunjukkan nomor Host pada suatu jaringan.
-
Notasi desimal:
Untuk membuat pembacaan lebih mudah alamat internet yang merupakan logical address, maka dibuatlah dalam bentuk desimal di mana setiap 8 bit diwakili satu bilangan desimal. Masing-masing angka desimal ini dipisahkan oleh tanda titik, dan dapat dilihat pada Gambar 18.15.
Untuk mempermudah pembacaan 32 bit, alamat internet direpresentasikan dengan notasi desimal. Di bawah ini adalah salah satu contoh penomoran IP pada suatu jaringan yang terletak pada jaringan kelas C, dan juga biner dari kelas IP tersebut.
-
Kelas-kelas pada jaringan komputer (address ip):
Seyogyanya IP address ada 5 golongan kelas, yaitu:
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Semua itu didesain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi. Biasanya kelas D dan E difungsikan untuk Multicast pada jaringan bertipe IPV4, dan IPV6 semua kelas A sampai E difungsikan.
Penjelasan dari kelas pada jaringan:
Kelas A: 0xxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyyy
(nomor 1 - 126, 127 untuk loopback)
Kelas B: 10xxxxxx.xxxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy
(nomor 128 - 191)
Kelas C: 110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.yyyyyyyy
(nomor 192 - 223)
Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing kelas pada IP Address:-
Kelas A:
Pada kelas A ini oktet (8 bit) pertama adalah net id dan 24 (bit) untuk Host id. Bit yang tertinggal pada neti d kelas A ini adalah nol (0) semua. Secara teori, kelas A ini memiliki 27 jaringan atau 128 jaringan yang tersedia. Secara aktual hanya ada 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu. Dalam kelas A, 24 bit digunakan sebagai hostid. Jadi secara teori pula setiap net id memiliki 224 host atau 16.777.216 host/router. Kelas A cocok untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya. -
Kelas B:
Pada kelas B, 2 oktet digunakan sebagai net id dan 2 oktet sisanya untuk host id. Secara teori pula, kelas B memiliki 214 net id atau 16.384 jaringan. Sedangkan banyaknya host setiap jaringan adalah 216 host atau 65.536 host/router. Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus, maka host id yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534. Kelas B ini cocok untuk mendisain organisasi komputer dalam jumlah menengah. -
Kelas C:
Dalam kelas C, 3 oktet sudah dimiliki untuk net id dan hanya 1 oktet untuk host id. Sehingga secara teori banyaknya jaringan yang bisa dibentuk oleh kelas C ini adalah 221 atau terdapat 2.097.152 jaringan. Sedangkan banyaknya host/router di setiap jaringan adalah 28 host/router atau setara dengan 256 host. Juga dikarenakan penggunaan 2 hostid untuk tujuan khusus maka hostid yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host atau router. -
Kelas D:
Untuk kelas D ini digunakan sebagai multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi lagi ada istilah net id dan host id. -
Kelas E:
Khusus kelas E disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset. Juga tidak ada dikenal net id dan hostid di sini. Secara keseluruhan penentuan kelas dapat dilihat di Gambar 18.18.
Untuk subnet mask juga terdiri atas 3 kelas, yaitu: kelas A, Kelas B, dan Kelas C yang dapat dijelaskan di bawah ini:
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0
Subnet must digunakan untuk memisahkan antara Network Id dan Host id dan biasanya disaat kita menset suatu jaringan alamat IP dan subnet mask harus sama dalam satu kelas. Karena jika alamat IP berbeda dengan subnetmask diantara komputer yang akan dihubungkan maka jaringan tidak akan terkoneksi. Hal ini sangat perlu diingat jika kita ingin membangun sutau jaringan LAN.
-
Kelas A:
-
Alamat khusus:
Beberapa bagian alamat dalam kelas A, B, dan C digunakan untuk alamat khusus dan dapat dilihat pada tabel 18.5.
-
Alamat jaringan (network address):
Pada kelas A, B, dan C sebuah alamat dengan hostid yang bernilai 0 semua, tidak diperuntukkan kepada host manapun. Alamat demikian dicadangkan untuk mendefinisikan alamat jaringan. Namun ada satu hal yang diingat, bahwa net id berbeda dengan alamat jaringan (network address). Karena net id adalah bagian dari IP address, sedangkan network address adalah sebuah alamat di mana hostid nya di set 0 semua. Tambahan juga, alamat jaringan atau network address ini tidak dapat digunakan sebagai alamat asal dan tujuan dalam sebuah paket IP.
Direct broadcast address merupakan jika host id semua diset 1. Alamat ini digunakan router untuk mengirim sebuah paket ke seluruh host dalam jaringan tertentu/khusus, sehingga seluruh host pada jaringan tertentu tersebut menerima paket dengan alamat ini.
Dalam kelas A, B dan C, sebuah alamat dengan semua di set 1 baik net id maupun hostid digunakan untuk menentukan apakah broadcast address dalam jaringannya.
-
Studi kasus:
Buktikan bahwa IP jaringan dengan nomor: 192.168.0.1 dan IP 192.168.0.10 termasuk dalam satu jaringan dan satu kelas!.
Dalam menyelesaikan kasus di atas tentunya terlebih dahulu langkah yang harus kita kerjakan adalah membuat/mencari biner dari angka-angka di atas, karena komputer pada umumnya hanya mengenal angka 0 dan 1. Untuk kita melakukan atau mencari dengan pasangan subnet mask dari nomor jaringan tersebut, dapat dijelaskan pada langkah berikut ini.
Jika dibandingkan nomor IP 192.168.0.1 dan 192.168.1.1 bahwa keduanya sama-sama kelas C, namun keduanya sudah menunjukkan perbedaan dimana kelas IP 192.168.0.1 merupakan jaringan 192.168.0.0 sedangkan 192.168.1.1 merupakan jaringan 192.168.1.0.
Secara default kedua jaringan ini tidak bisa koneksi karena beda hostya kecuali jika menggunakan router. Dengan demikian, jaringan bisa dikatakan terkoneksi dengan baik jika jaringan tersebut satu kelas dan satu jaringan. -
Jaringan private:
Jika sebuah organisasi ingin membangun jaringan komputer dan tidak membutuhkan terkoneksi pada jaringan internet, ada 3 pilihan untuk pembuatan alamat-alamat IP nya:- Dapat menggunakan sebuah alamat yang unique tanpa menghubungkan ke internet. Namun ini akan sangat menguntungkan apabila di kemudian hari berniat untuk menghubungkan jaringan private-nya ke internet tidak akan timbul masalah lagi. Namun nampaknya untuk kelas A dan B sudah tidak memungkinkan lagi karena sudah dimiliki oleh organisasi yang terhubung ke internet.
- Bisa juga menggunakan sembarang alamat IP dari kelas A, B dan C. Namun ini akan sangat menyulitkan apabila organisasi tersebut berniat terhubung ke internet.
- Pilihan 1 dan 2 masih memiliki masalah, maka otoritas pencatatan alamat internet telah mencadangkan range alamat-alamat tertentu dari kelas A, B dan C yang bisa digunakan oleh organisasi manapun sebagai jaringan private. Tentu saja, di dalam internet, alamat khusus ini tidak akan dikenal dan diabaikan. Singkat kata, alamat ini adalah unique bagi jaringan lokalnya namun tidak unique bagi jaringan global (Lihat Tabel 18.6).
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.