Apa itu 3G? Untuk menjawab itu kita ingat yang namanya komunikasi nirkabel (wireless). 3G adalah merujuk pada komunikasi nirkabel generasi berikutnya, yang membawa nama dari sesuatu teknologi dengan piranti komunikasi bergerak.
Tujuan dari 3G atau "third generation" adalah untuk menyalurkan kemampuan kapabilitas kecepatan data yang lebih tinggi terhadap piranti komunikasi bergerak pada luasan secara geografi lebih luas. Kecepatan data di atas 2 Mega bits per-detik akan memadai pada beberapa daerah. Di samping itu, tujuan 3G adalah menjadikan piranti ini memiliki keseragaman dalam hal mobilitasnya, sehingga di manapun piranti itu dibawa tetap memberikan kualitas yang baik.
Munculnya teknologi 1g
Teknologi komunikasi bergerak muncul pertama kali dengan sistem analog. Teknologi ini dikenal dengan sistem AMPS (Advanced Mobile Phone System). AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog, dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access).
Pada sistem FDMA, pengguna dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan. Setiap pengguna menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua pengguna yang menggunakan kanal yang sama, baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu, AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai handphone, tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar.
Menuju ke generasi kedua
GSM (Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995, GSM menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan dalam menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan analog, seperti: kapasitas yang besar, sistem security yang lebih baik, dan layanan yang lebih beragam. GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz, dan ini merupakan standard yang di pelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot, dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu.
Menuju generasi dua-setengah
Pada awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil, yaitu hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol), tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services) pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20-30 kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message), dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time. Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel, dimana saja, dan kapan saja kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.