-->
Home » , » Pengertian sistem operasi

Pengertian sistem operasi

Written By Anisa film on Senin, 02 Maret 2015 | 3/02/2015 03:37:00 AM


SISTEM OPERASI
1. Pengertian Sistem Operasi
2. Jenis-jenis Sistem Operasi
3. Menyiapkan dan Menjalakan Sistem Operasi
4. Bekerja dalam Komputer Jaringan

Kalau kita perhatikan sekilas Gambar 4.1 di bawah, mungkin kita akan bertanya-tanya, baris-baris tulisan apakah yang tersaji pada gambar tersebut. Tapi kalau kita cermati, kita akan dapat menduga teks di atas adalah baris perintah dan hasil eksekusi dari sistem operasi. Bagian perintah sistem operasi berbasis teks ini sering kita abaikan, namun sebenarnya sangat penting dan berguna.

Gambar 4.1. Menjalankan sistem operasi berbasis teks


Label ini akan membahas standar kompetensi mengoperasikan sistem operasi komputer berbasis teks dan GUI. Ada dua kompetensi dasar pada standar kompetensi ini, yaitu: menyiapkan pengoperasian PC, mengoperasikan PC yang tersambung ke jaringan, dan memutuskan koneksi jaringan.

Pengertian sistem operasi

Seperti telah disebutkan pada label terdahulu, sistem operasi termasuk dalam kelompok system software, yaitu: perangkat lunak yang berperan dalam menjalankan perangkat keras komputer dan sistem komputer secara keseluruhan.

Sistem Operasi: adalah perangkat lunak yang bertugas mengelola penggunaan sumber-daya dalam komputer, dan menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk mengakses sumberdaya tersebut.

Fungsi:
Fungsi-fungsi sebuah sistem operasi secara umum dapat dilihat pada gambar 4.2.
  • Antar muka pengguna:
    Fungsi ini merupakan fungsi yang paling mudah dikenali oleh pengguna, karena melalui fungsi ini pengguna dapat berinteraksi dengan sistem operasi, perangkat keras maupun perangkat lunak yang lain. Sistem operasi, pada dasarnya menunggu input atau instruksi dari pengguna, dan kemudian menerjemahkan perintah-perintah tersebut dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Antar muka pengguna menjadi tempat bagi pengguna untuk menuliskan atau menyampaikan perintah tersebut.

    Gambar 4.2. Fungsi-fungsi sistem operasi.

    Secara garis besar ada dua model antar muka pengguna, yaitu: Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI). CLI memberikan fasilitas bagi pengguna untuk memberikan perintah dalam bentuk teks, sedangkan GUI lebih berbasis pada tampilan grafis. Dewasa ini hampir semua sistem operasi modern menyediakan model GUI sebagai antar muka pengguna. Beberapa menyediakan GUI yang ter-integrasi dengan kernel sistem operasi, atau misalnya pada Microsoft Windows dan Apple Mac OS versi awal. Sedangkan yang lainnya, menyediakan GUI yang bersifat modular, yaitu: tidak terintegrasi langsung pada kernel sistem operasinya, atau seperti pada Unix, Linux dan Mac OS versi X ke atas.

  • Manajemen memori:
    Memori utama, atau lebih dikenal sebagai memori, adalah: sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat masukan/keluaran. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile (tidak permanen), yaitu: data akan hilang kalau komputer dimatikan.
    Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:
    • Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
    • Memilih program yang akan di-load ke memori.

    Gambar 4.3. Manajemen memori pada sistem operasi Microsoft Windows

  • Manajemen file:
    File (berkas) adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Umumnya file me-representasikan program dan data. File dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll). Sistem operasi mengimplementasikan konsep abstrak dari file dengan mengatur media penyimpanan massal, misalnya: tapes dan disk.
    Sistem operasi bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen file:
    • Pembuatan dan penghapusan file.
    • Pembuatan dan penghapusan direktori.
    • Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
    • Memetakan berkas ke secondary-storage.
    • Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang tidak permanen (non-volatile).

    Gambar 4.4. Windows Explorer sebagai sarana pengelolaan file

  • Manajemen proses:
    Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber daya tersebut dikelola oleh Sistem Operasi. Misalnya, penggunaan memori oleh CPU, file-file yang terbuka, dan penggunaan oleh perangkatperangkat input/output lain. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mendapatkan kembali semua sumber daya yang bisa digunakan kembali.
    Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
    • Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
    • Menunda atau melanjutkan proses.
    • Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses.
    • Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses.
    • Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

    Gambar 4.5. Manajemen proses pada sistem operasi Microsoft Windows

  • Manajemen sistem masukan dan keluaran (I/O):
    Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum, sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras CD-ROM dan floppy disk.
    Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan/Keluaran:
    • Penyangga: menampung sementara data dari/ke perangkat Masukan/Keluaran.
    • Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien (antrian dsb).
    • Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan/Keluaran tertentu.

    Gambar 4.6. Manajemen I/O pada sistem operasi Microsoft Windows
Bios:
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input/Output System. BIOS adalah kode-kode program yang pertama kali dijalankan ketika komputer dinyalakan (booting). Fungsi utama BIOS adalah untuk mengidentifikasi dan mengenali perangkat keras komputer. Biasanya BIOS akan tersimpan dalam ROM (Read Only Memory) yang ada pada motherboard suatu komputer. Ketika komputer dinyalakan, maka BIOS akan mencoba mengenali bagian-bagian komputer seperti berikut:
  • clock generator.
  • processors dan caches.
  • chipset (memory controller and I/O controller).
  • system memory.
  • Semua perangkat PCI
  • primary graphics controller.
  • Mass storage controllers (seperti SATA and IDE controllers).
  • Various I/O controllers (such keyboard/mouse and USB).
Setelah dikenali, maka BIOS akan memanggil program untuk boot suatu sistem operasi (boot loader).

Gambar 4.7. Tampilan BIOS utility

Kita dapat melakukan setting BIOS dengan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh BIOS. Biasanya dengan menekan tombol Del atau F2 (tergantung jenis komputernya) ketika komputer baru dinyalakan. Jika berhasil masuk, maka kita akan disuguhi tampilan seperti pada Gambar 4.7. kita dapat melakukan serangkain pengaturan pada perangkat keras yang ada pada komputer.

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger