-->

Pemeliharaan motor dan generator

Written By Anisa film on Rabu, 17 Desember 2014 | 12/17/2014 11:09:00 PM


PEMELIHARAAN MOTOR dan GENERATOR LISTRIK
1. Mesin Listrik
2. Mesin-mesin DC
3. Generator
4. Motor DC
5. Generator AC-Sinkron
6. Pemeliharaan Motor dan Geneator

Pemeliharaan motor

Saat mendeteksi kerusakan pada motor, penting bagi seorang teknisi untuk mengikuti prosedur, sehingga akan menghemat waktu perbaikan, pengecekan, dan penggantian suku cadang. Kerusakan pada motor biasanya mudah diketahui melalui pengecekan komponen secara sederhana. Untuk itu, seorang teknisi harus mengerti betul fungsi-fungsi dari setiap komponen, sehingga ia dapat menganalisis dan memperbaiki kerusakan motor tersebut.

Analisis kerusakan motor sebaiknya diawali dengan mendengar atau inspeksi visual. Pertama, periksalah motor dari kerusakan yang mudah terlihat, misalnya: pecahnya bel, cangkang motor, lubang tangkai rotor yang menciut atau membeku, atau belitan kawat yang terbakar. Semua problem ini dapat segera diatasi dengan mengisolasi bagian yang rusak. Suara berisik motor atau lubang tangkai rotor yang membeku, biasanya menjadi tanda-tanda utama dari kerusakan bearing. Periksa motor dari adanya kerusakan bearing dengan cara memutar tangkai rotor, kemudian cobalah untuk menggerakkan tangkai rotor tersebut naik turun. Tangkai rotor yang tidak berputar, terasa seret, atau ber-masalah saat bergerak, mungkin mengindikasikan adanya kerusakan bearing.

Teknik dasar yang digunakan dalam pemeriksaan kerusakan motor listrik meliputi:
  1. Test lamp
  2. Pengukuran arus,
  3. Growler, dan
  4. Megohmeter.
1). Pengujian test-lamp

Sebelum teknisi mencoba menjalankan motor, ia sebaiknya mengetes terlebih dahulu motornya untuk mengecek kerusakan rangkaian seperti rangkaian yang mengalami ground, hubungan pendek, dan rangkaian terbuka. Dalam penjelasan sebelumnya, hasil ground dari winding membuat kontak elektrikal dengan semua bagian berbahan metal di motor tersebut. Hasil ground yang buruk akan menginsulasi hubungan kawat antara stator dan bel peringatan. Motor yang mempunyai ground winding, mungkin disebabkan oleh reaksi sekering, panas berlebih, atau kekurangan daya. Shock dapat disebabkan oleh motor yang mengalami pentanahan (grounded). Oleh karena itu, perawatan harus sering dilakukan saat pengecekan grounded motor.

Gambar 4.32: Pengecekan Motor untuk Pentanahan (gound) dengan test-lamp

Gambar 4.33: Test-lamp (open circuit test)

Untuk mengecek motor dari pentanahan, hubungkan sebuah lead tes lampu dengan salah satu dari lead motor. Kemudian, sambungkan test lamp yang lain (teknik test lamp) ke stator atau rangka motor. Lampu menyala, mengindikasikan motor dalam keadaan terhubung ke ground. Gambar 4.32 mengilustrasikan prosedur pengecekan ini. Rangkaian terbuka menyebabkan berhentinya pergerakan motor, karena aliran arus terhenti. Motor tidak akan berjalan dengan rangkaian terbuka (Biasanya, jika salah satu dari tiga fasa terbuka maka motor tidak akan bergerak). Untuk menentukan apakah ada rangkaian terbuka di motor tersebut, hubungkan test lamp lead ke-kawat lead motor. Jika lampu tidak menyala, itu berarti ada rangkaian terbuka di dalam motor. Namun jika lampu menyala, maka rangkaian tertutup dengan baik. Gambar 4.33 mengilustrasikan prosedur ini. Sirkuit pendek di motor disebabkan oleh kerusakan di motor, karena dua kawat di motor terhubung dan menyebabkan hubungan arus pendek (korsleting). Jika bacaan di amperage melebihi ampere yang tertera di plat nama motor, motor mungkin mengalami korsleting. Tetaplah mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti: low-line voltage, kerusakan laker, atau motor mengalami beban yang terlalu berat (dapat menyebabkan motor menarik arus berlebih).

Motor berasap dikarenakan suhu tinggi menyebabkan korsleting pada fasa. Motor dengan sirkuit pendek dapat mengalami kenaikan suhu, panas motor, gagal dihidupkan, atau berjalan pelan. Suara gerungan kerap ada pada motor kecil. Jika power dialirkan ke motor satu fasa dan saat itu motor menggerung, putarlah shaft dengan tangan anda. Jika motor mulai berputar, maka masalah ada pada rangkaian untuk starting. Jika motor bergerak tidak teratur, bergerak pelan, kemudian mulai lagi, problem berasal dari sirkuit penggerak.

2). Pengujian megohmmeter

Selain dengan cara-cara tersebut, pengecekan motor paling baik dilakukan dengan mehgometer (gambar 4.34). Untuk pengecekan motor yang mengalami ground, hubungkan salah satu ujung megohmmeter ke rangka motor (motor frame) dan ujung lainnya ke-salah satu terminal motor. Motor yang mengalami ground akan terbaca sebagai nol atau sekitar nol di penunjuk mehgometer. Untuk pengecekan rangkaian terbuka hubungkan megohmmeter ke setiap bagian fasa motor. Motor yang mengalami rangkaian terbuka akan menunjukkan angka tinggi di megohmmeter. Ohmmeter juga dapat digunakan untuk pengecekan motor ground dan rangkaian terbuka.

Gambar 4.34: Pengujian Ground dengan Megohmmeter

Gambar 4.35: Pengujian open circuit dengan Megohmmeter

Cara lain untuk mengecek field windings untuk hubungan pendek adalah membongkar motor dan memberikan voltasi kecil ke stator winding. Setiap koil sekarang berfungsi sebagai elektromagnet. Tempatkan gagang-obeng di setiap koil dan tariklah keluar secara perlahan dengan memperhatikan tarikan magnetik yang ditimbulkan. Setiap koil seharusnya memiliki besar tarikan magnet yang sama. Koil yang tarikan magnetnya paling rendah mungkin mengalami hubungan pendek. Jika kita menyentuh setiap koil dan menemukan bahwa salah satunya lebih panas dari yang lain, maka koil terpanas itu mungkin mengalami hubungan pendek.

Sebelum membongkar motor, tandai dua end bell dan rangka sebagai referensi untuk yang lainnya. Biasanya, dua tanda ini satunya mengindikasikan bagian depan motor, dan satunya lagi mengindikasikan bagian belakang motor. Menandai motor akan memudahkan teknisi dalam memasang kembali bagian-bagian dari motor tersebut. Shaft bagian depan juga sebaiknya diberi tanda. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tanda X pada ujung shaft. Bodi juga harus diberi tanda sebagai referensi pada bagian depan motor. Banyak teknisi menggoreskan tanda di shaft rotor dengan menggunakan pisau atau kikir kecil untuk mengindikasikan posisi sebenarnya dari rotor. Tanda ini biasanya ditempatkan di bagian depan shaft yang lebih dekat dari bagian belakang bell.

Untuk memeriksa pentanahan (ground) pada motor, biasanya kita perlu membongkar motor dan mencatat lilitan untuk meletakkan bagian dari rangkaian yang berhubungan dengan metal-metal pada motor. Setelah menempatkan dan mengkoreksi masalah, bersihkan lilitan jika kotor atau berarang. Bersihkan lilitan dengan cairan pelarut (solvent). Penginsulasian kembali lilitan dengan menyemprotkan coat epoxy atau air-drying lain yang menginsulasi enamel. Jika coat epoxy tampak, berarti motor tersebut lembab. Keringkan dengan warm-oven atau kipas angin.

Sumber penyebab rangkaian terbuka antara lain cacat saklar atau sentrifugal saklar yang tidak sempurna, cacat kapasitor, atau kerusakan kawat di rangkaian motor. Dalam penempatan rangkaian ter-buka di motor yang memiliki kapasitor, periksalah terlebih dahulu kapasitornya. Ada beberapa cara untuk mengecek kondisi kapasitor. Pertama, dengan cara mengganti kapasitor tersebut dengan kapasitor baru yang mempunyai rating yang sama. Jika rangkaian terbuka tidak berfungsi, berarti kapasitor yang digunakan salah. Cara lain untuk mengetes kapasitor adalah dengan spark test. Hubungkan kapasitor melewati terminal yang dialiri tegangan jala-jala 115 V selama sedetik.

Setelah memindahkan tegangan 115 V, gunakan ujung obeng untuk menghubungkan dua terminal di kapasitor tersebut. Kapasitor yang baik akan menunjukkan gemercik api. Ke tiadak-adaan gemercik api mengindikasikan kecacatan kapasitor.

Lamp test dapat digunakan untuk mengecek pentanahan kapasitor. Hubungkan salah satu dari lead test lamp ke salah satu terminal kapasitor. Hubungkan test lamp yang lain dengan metal case kapasitor. Jika lampu menyala berarti kapasitor berada dalam keadaan ground sehingga tidak bisa digunakan. Metode lain yang digunakan untuk pengecekan kapasitor bisa juga menggunakan ohmmeter, tester kapasitor, dan kombinasi ammeter dan voltmeter. Sentrifugal saklar kadang-kadang menyebabkan motor satu fasa terbuka. Saklar harus dicek terlebih dahulu untuk melihat apakah kontaknya bisa menutup atau tidak. Jika kontak terbuka, washer mungkin perlu ditambahkan ke shaft rotor. Periksa juga kondisi saklar sentrifugal, karena mungkin saja saklar sentrifugal mengalami kerusakan dan perlu diganti. Lilitan motor seharusnya juga diperiksa dari kemungkinan kerusakan. Kerusakan kawat sebanyak satu atau bahkan lebih dapat menyebabkan rangakaian terbuka. Jika lilitan terbakar, atau rusak dan membutuhkan perbaikan, sebaiknya dilakukan penggantian lilitan pada motor tersebut.

Gambar 4.36: Pengujian Hubung-singkat untuk stator

Hubungan di lilitan stator dapat dicek dengan internal growler. Tempatkan growler pada laminasi stator dan bagian belakang koil. Saat itu growler dan koil berfungsi sebagai transformer. Growler yang memiliki ujung peraba built-in, akan bergetar kencang saat ditempatkan di koil yang bermasalah (gambar 4.36). Saat terdapat indikasi tersebut, segera ganti lilitan statornya. Kerusakan koil dari armatur biasanya ditandai dengan perubahan warna dan kerusakan insulasi.

Gambar 4.37: Pengujian Hubungsingkat untuk Jangkar

Jangkar (armatur) motor dapat diperiksa kerusakannya dengan menggunakan internal growler. Tempatkan jangkar (armatur) pada growler dengan strip metalnya dan ditempatkan di bagian atas jangkar (armatur). Putarlah jangkar (armatur) tersbut. Jika strip metal bergetar dengan cepat, itu menandakan jangkar (armatur) tersebut mengalami kerusakan. Gambar 4.37 mengilustrasikan prinsip penggnaan internal growler dan hacksaw blade.

Pengecekan ground terhadap jangkar (armatur) dapat dilakukan dengan test lamp. Hubungkan salah satu ujung test lamp pada komutator dengan ujung Motor yang mengalami kerusakan jangkar (armatur) bertenaga buruk, bergetar, menderum, tidak berfungsi, atau memancarkan fusi lainnya pada shaft jangkar (armatur). Jika lampu menyala, berarti jangkar (armatur) dalam keadaan ground.

3). Pengujian lilitan jangkar

Percobaan untuk mengecek apakah lilitan jangkar berfungsi dengan baik, tidak ada yang putus atau hubungsingkat dengan inti jangkarnya, periksa Gambar 4-32. Poros jangkar ditempatkan pada dudukan yang bisa berputar bebas.

Alirkan listrik DC melalui komutator, dekatkan sebuah kompas dengan jangkar, lakukan pengamatan jarum kompas yang akan berputar kearah jangkar. Hal ini membuktikan adanya medan elektromagnet pada jangkar (artinya, lilitan jangkar berfungsi baik). Tetapi jika jarum kompas diam tidak bereaksi, artinya tidak terjadi elektromagnet karena belitan putus atau hubung-singkat ke inti jangkar.

Gambar 4.38: Pengujian Hubungsingkat pada Jangkar

Pemeliharaan generator

Pemeliharaan dan perbaikan generator hampir sama dengan pemeliharaan motor listrik. Masalah utama pada generator ialah terbakarnya sekering, regulator tidak bekerja, output tegangan rendah atau tinggi, tegangan yang tidak stabil (berfluktuasi). Prosedur pertama lakukan pemeriksaan visual terhadap konektor, terminal-terminal terhadap karat, atau terkontaminasi dengan cairan, debu, dan lain-lain.

Gambar 4.39: Prosedur untuk Pengukuran Rugi-rugi Inti

1). Pengujian hubung singkat

Dapat dilakukan dengan mematikan catu daya, ukurresistansi terminal-terminal yang dicurigai. Jika nilai resistansi nol, maka terjadi hubung singkat, sebaliknya jika nilai resistansi sangat besar, maka ini berarti sambungan tersebut terbuka.

2). Pengujian regulator

Jika regulator tidak bekerja, lakukan pengaturan. Jika tetap tidak bekerja, maka ganti dengan yang baru. Masalah yang ada pada umumnya adalah ketika beban dipasangkan pada generator dan tegangan output terlalu rendah atau berfluktuasi, maka akan menyebabkan kerusakan pada regulator. Dengan asumsi bahwa alat ukur yang digunakan baik, akurat dan tidak ada sambungan yang terputus, maka mungkin generator perlu dibongkar, lalu dites komponen-komponennya.

Gambar 4.40: Pembongkaran Exciter (Penguat Eksitasi) dengan Derek dan Tali Pengikat

3). Prosedur membongkar dan memeriksa generator
  • Matikan sumber daya
  • Beri tanda dan identifikasikan semua kabel dan bagian yang dibongkar, agar nanti mudah memasangnya.
  • Gunakan derek dan tali pengikat yang sesuai
  • Lepaskan semua pengikat dan semua bagian atau komponen yang terkait untuk menghindari kerusakan yang lebih luas, khususnya untuk generator ukuran besar dan berat.
  • Periksa stator dari kemungkinan terlepas, ter-urai, atau belitan yang terbakar
  • Ukur resistansi antar lead, cocokkan dengan data dari pabrik. Misalnya untuk nilai 20 ohm mungkin masih bagus (Jika nilai resistansinya nol, maka terdapat hubung singkat pada lilitannya, dan jika nilainya tak terhingga maka belitan terbuka).
  • Lakukan uji pentanahan antara kerangka dan lilitan dengan menggunakan megohmmeter.
Kerusakan juga sering terjadi pada diode generator. Oleh sebab itu, lakukan juga mengecekan resistansi pada diode. Jika rusak (terbakar/terhubung singkat/terbuka) ganti dengan yang baru.

Untuk membongkar rotor dari generator yang besar dan berat, gunakan kombinasi derek dan pembongkar khusus, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.35. Lepaskan rotor dengan hati-hati, tanpa menyentuh bagian-bagian yang terkait untuk mencegah kerusakan pada rotor atau lilitan-nya. Pada umumnya kerusakan terjadi pada diode. Pengujian diode dapat dilakukan dengan metode uji resistansi, dengan menggunakan ohmmeter. Resistansi diode harus terbaca besar dari satu arah pengukuran, dan terbaca kecil pada arah pengukuran sebaliknya

Gambar 4.41: Pembongkaran Penguat Eksitasi Menggunakan Derek dan Pembongkar Khusus

4). Perawatan bearing

Periksa secara periodik kondisi bearing. Jika rusak, ganti dengan yang baru. Gunakan cakram pencabut bearing yang sesuai. Ganti pelumas di dalam bearing dengan yang baru. Isikan pelumas yang baru melalui lubang tutup. Pengisian hendaknya jangan melebihi lubang tutup ini.

Gambar 4.42: Melepas Bearing dengan Pencabut dan Pemanas.

Pemeliharaan preventif

Pemeliharaan terhadap kotoran atau debu.
Usia mesin-mesin listrik ditentukan oleh cara pemeliharaan=nya. Pemeliharaan yang kurang baik, ditandai dengan adanya debu tebal, karatan, atau adanya bekas tertempel cairan atau bahan kimia lainnya atau dan sebagainya.

Pemeliharaan preventif, seperti: pemeriksaan berkala, pencatatan dan servis komponen, penggantian bearing, pembersihan motor, penggantian oli dan sebagainya, akan mengurangi biaya dan waktu perbaikan. Semua kegiatan pemeliharaan tersebut sebaiknya dicatat dalam buku catatan pemeliharaan yang disebut logbook atau backlog. Debu, karat, atau kontaminasi benda lainnya dapat mengakibatkan tertutupnya lubang angin pada generator, dan ini dapat mengakibatkan komutator konduksi. Cipratan air dapat mengakibatkan belitan terhubung singkat atau jangkar tersambung pada ground, sehingga motor menjadi break-down.
Untuk motor-motor repulsif, perlu dilakukan pemeliharaan sikat dan komutator secara periodik. Periksa ketegangan sikat, lalu atur sikat dan pemegangnya.

Pemeriksaan poros.
Poros rotor harus diperiksa secara berkala. Periksa derajat kelurusan poros dengan dial indikator. Bersihkan semua kontak dan saklar dengan kertas amplas halus atau dengan contact cleaner.

Pemeriksaan mur dan baut.
Lakukan pemeriksaan semua baut dan mur, kencangkan jika ada yang kendor, dan jika ada yang pecah atau retak, maka ganti dengan yang baru. Periksa juga semua isolasi lilitan. Perbaiki jika ada yang rusak.

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger