PEMELIHARAAN MOTOR dan GENERATOR LISTRIK | |
1. Mesin Listrik 2. Mesin-mesin DC 3. Generator |
4. Motor DC 5. Generator AC-Sinkron 6. Pemeliharaan Motor dan Geneator |
Tipe motor dc
Sebuah motor listrik adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Konstruksi motor dan generator pada dasarnya adalah sama.Motor DC mengembangkan momen yang besar dan memungkinkan pengaturan jumlah putaran tanpa tahapan. Jumlah putaran motor dapat melebihi medan putarnya.
Berdasarkan sumber arus kemagnetan untuk kutub magnet, maka motor listrik dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
- Motor DC dengan peguat terpisah (bila arus untuk lilitan kutub magnet berasal dari sumber arus searah yang terletak di luar motor).
- Motor DC dengan penguat sendiri (bila arus untuk lilitan kutub magnet berasal dari motor itu sendiri).
- Motor Shunt
- Motor Seri
Prinsip kerja motor dc
Secara umum konstruksi motor dan generator DC adalah sama, yaitu terdiri dari stator dan rotor. Motor-motor DC pada awalnya membutuhkan momen gerak (gaya torsi) yang besar dan tidak memerlukan kontrol kecepatan putar. Kecepatan putar motor, selanjutnya akan dikontrol oleh medan magnet. Pada motor DC dengan penguat terpisah, sumber eksitasi didapat dari luar, misalnya dari aki. Terjadinya gaya torsi pada jangkar disebabkan oleh hasil interaksi dua garis medan magnet. Kutub magnet menghasilkan garis medan magnet dari utara-selatan melewati jangkar. Lilitan jangkar yang dialiri arus listrik DC mengasilkan magnet dengan arah ke-kiri ditunjukkan anak panah (Gambar 4.22).Interaksi kedua magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar mengakibatkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam. Untuk mendapatkan medan magnet stator yang dapat diatur, maka dibuat belitan elektromagnet yang dapat diatur besarnya arus eksitasinya.
Mesin DC dapat difungsikan sebagai generator DC maupun sebagai motor DC. Saat sebagai generator DC, fungsinya mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Sedangkan saat sebagai motor DC, fungsinya mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Starting dan kontrol kecepatan motor dc
Motor-motor DC mempunyai resistansi jangkar sangat kecil. Jika motor ini seketika dihubungkan pada tegangan yang besar, maka arus yang mengalir pada resistansi jangkar (RA) akan sangat besar, dan ini akan menimbulkan hentakan. Oleh karena itu, pada motor-motor DC yang besar diperlukan starting resistansi (Rv) yang digunakan untuk menghambat arus starting.Besarnya Rv = R – RA, dimana R = resistansi total pada jangkar.
Karakteristik motor dc
a). Karakteristik motor penguat terpisahPada motor dengan penguat terpisah, arus eksitasinya tidak tergantung dari sumber tegangan yang mencatunya. Putaran jangkar akan turun dengan naiknya momen torsi (seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.25b).
b). Karakteristik Motor Shunt
Rangkaian eksitasi motor shunt terletak paralel dengan jangkar. Putaran akan turun dengan naik-nya momen torsi. Pada kondisi tanpa beban, karakteristik motor shunt mirip dengan motor dengan penguat terpisah.
c). Karakteristik Motor Seri
Rangkaian eksitasi motor seri, dipasang secara seri terhadap jangkar. Diantara jenis motor DC lainnya, motor seri memerlukan momen torsi awal paling besar. Hal yang perlu diperhatikan, bahwa motor seri tidak boleh dioperasikan dalam kondisi tanpa beban.
d). Krarakterisrik Motor Kompon
Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel. Dalam kondisi tanpa beban, motor kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada kondisi beban terpasang dengan momen torsi yang sama, akan didapat putaran sedikit lebih tinggi.
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.