Penggunaan sistem transmisi digital dimulai kurang lebih pada tahun 1963 di Amerika Serikat ketika pabrik telepon menginstal sistem yang disebut T1. Penggunaan sistem T1 ini untuk menggantikan sistem transmisi analog yang lama, yang terhubung pada sentral telepon.
Pada gambar 10.11, dapat dilihat bahwa: sambungan antara sentral-sentral telepon didasarkan pada suatu sistem pembawa analog yang disebut 'L-Carrier'. Dalam sistem ini beberapa kanal suara digabungkan dalam satu saluran (multipleks) menggunakan teknik Frequency Division Multiplexing (FDM).
L-Carrier memberikan satu metoda pada telepon untuk menempatkan banyak sinyal pada satu kabel. Namun, dengan cara ini ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
- Dengan menggunakan teknik transmisi analog, maka sistem ini sangat peka terhadap derau (noise), sehingga setiap ada penguatan sinyal akan diikuti menguatnya derau.
- Sistem ini menggunakan kabel koaksial yang tertentu, yang berbeda untuk setiap versi L-Carrier.
- Dalam hal pemeliharaan atau pengujian, sistem harus dalam kondisi off-line.
Saluran yang berasal dari sistem switching dibawa menuju T1 Channel bank, yang selanjutnya diubah menjadi sinyal digital untuk ditransmisikan. Dalam sistem T1, kanal suara sebanyak 24 dibawa oleh aliran data digital sebesar 1.544 mega-bit per-detik.
Sementara itu, pada sistem E1 kanal suara sebanyak 30, dibawa oleh aliran data digital sebesar 2.048 mega-bit per-detik. Sebagaimana diketahui, bahwa transmisi digital dapat menghilangkan beberapa kendala yang ada pada L-Carrier, yaitu sebagai berikut:
- Sistem dapat menggunakan kawat tembaga biasa, tidak kabel koaksial yang khusus.
- Sistem transmisi digital dapat mengurangi pengaruh derau dalam transmisinya.
- Sistem dapat melakukan selfdiagnostic (pengecekan sendiri), dan secara otomatis akan diarahkan ke back-up.
Standar untuk sistem transmisi digital di Eropa yang didasarkan pada standar CEPT, kadang-kala disebut Standar E. E1 merupakan tingkat yang paling rendah dari transmisi CEPT, yakni: 2.048 mega-bit per-detik. Sistem E1 membawa 30 kanal suara, satu kanal signaling dan satu kanal framing.
Dengan menerapkan transmisi digital diperoleh peningkatan kualitas, terutama untuk panggilan jarak jauh. Dengan demikian secara lebih luas, penerapan transmisi digital jelas lebih menguntungkan dibandingkan dengan penerapan transmisi analog. Sebab dengan transmisi digital akan dapat dihemat pembiayaan, terutama yang menyangkut biaya pemeliharaan. Hal ini dapat dimungkinkan, karena sistem dapat secara otomatis melakukan pengecekan serta keandalannya yang cukup tinggi dengan penerapan sinyal digital.
Masalah pokok pada sistem ini adalah, bahwa: saklar telepon didasarkan pada teknik switching analog. Ini berarti, bahwa: sinyal telepon harus diubah dari bentuk analog ke bentuk digital, sehingga dapat melewati sistem switching pada kantor sentral.
Perhatikan gambar 10.13! Pengubahan dari satu bentuk sinyal ke bentuk yang lain, akan menyebabkan terjadinya kekeliruan (error) dalam konversi digital. Ini terkait dengan derau yang ikut dihitung sebagai sinyal (quantisasi). Kuantisasi derau dibatasi oleh jumlah sinyal yang dapat di-digitasi, dan diubah kembali dalam bentuk sinyal analog seperti semula.
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih, atas saran atau usulan anda.