-->
Home » , » Transmisi digital pada telepon

Transmisi digital pada telepon

Written By Anisa film on Sabtu, 05 April 2014 | 4/05/2014 01:26:00 AM


SAMBUNGAN KOMUNIKASI TELEPON
1. Sambungan Panggilan Telepon
2. Jaringan Lokal
3. Sambungan Mekanik dengan Saklar
4. Sambungan Mekanik Saklar Crossbar
5. Fungsi-Fungsi dalam Panggilan Telepon
6. Transmisi Digital pada Telepon
7. Switching pada Jaringan Telepon
8. Signaling pada Jaringan Telepon
9. Pengembangan Jaringan

Penggunaan sistem transmisi digital dimulai kurang lebih pada tahun 1963 di Amerika Serikat ketika pabrik telepon menginstal sistem yang disebut T1. Penggunaan sistem T1 ini untuk menggantikan sistem transmisi analog yang lama, yang terhubung pada sentral telepon.

Gambar 10.10. Transmisi atau pemindahan sinyal

Gambar 10.11. Sistem L-carrier antar sentral telepon

Pada gambar 10.11, dapat dilihat bahwa: sambungan antara sentral-sentral telepon didasarkan pada suatu sistem pembawa analog yang disebut 'L-Carrier'. Dalam sistem ini beberapa kanal suara digabungkan dalam satu saluran (multipleks) menggunakan teknik Frequency Division Multiplexing (FDM).

L-Carrier memberikan satu metoda pada telepon untuk menempatkan banyak sinyal pada satu kabel. Namun, dengan cara ini ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
  • Dengan menggunakan teknik transmisi analog, maka sistem ini sangat peka terhadap derau (noise), sehingga setiap ada penguatan sinyal akan diikuti menguatnya derau.
  • Sistem ini menggunakan kabel koaksial yang tertentu, yang berbeda untuk setiap versi L-Carrier.
  • Dalam hal pemeliharaan atau pengujian, sistem harus dalam kondisi off-line.
Pekerjaan pertama yang perlu dilakukan dalam sistem transmisi digital adalah: mengganti sistem transmisi analog yang telah digunakan pada sentral switching telepon. Dalam hal sistem Multpleksing L-Carrier, maka perlu penggantian dengan T1 Channel Banks (untuk Amerika) atau E1 Channel Banks (untuk Europe). Perhatikan gambar 10.12!. Channel bank dapat diartikan sebagai tempat berkumpulnya susunan kanal atau jalur telepon.

Gambar 10.12. T1-E1 Channel Bank pada kantor sentral

Saluran yang berasal dari sistem switching dibawa menuju T1 Channel bank, yang selanjutnya diubah menjadi sinyal digital untuk ditransmisikan. Dalam sistem T1, kanal suara sebanyak 24 dibawa oleh aliran data digital sebesar 1.544 mega-bit per-detik.

Sementara itu, pada sistem E1 kanal suara sebanyak 30, dibawa oleh aliran data digital sebesar 2.048 mega-bit per-detik. Sebagaimana diketahui, bahwa transmisi digital dapat menghilangkan beberapa kendala yang ada pada L-Carrier, yaitu sebagai berikut:
  • Sistem dapat menggunakan kawat tembaga biasa, tidak kabel koaksial yang khusus.
  • Sistem transmisi digital dapat mengurangi pengaruh derau dalam transmisinya.
  • Sistem dapat melakukan selfdiagnostic (pengecekan sendiri), dan secara otomatis akan diarahkan ke back-up.
Standar untuk sistem transmisi digital di Amerika Serikat dan Kanada yang didasarkan pada standar ANSI T1. Standar ini berasal dari turunan Standar Western Electric Company. T1 merupakan tingkat yang paling rendah dari transmisi, yakni: 1.544 mega-bit per-detik. Sistem T1 membawa 24 kanal suara.

Standar untuk sistem transmisi digital di Eropa yang didasarkan pada standar CEPT, kadang-kala disebut Standar E. E1 merupakan tingkat yang paling rendah dari transmisi CEPT, yakni: 2.048 mega-bit per-detik. Sistem E1 membawa 30 kanal suara, satu kanal signaling dan satu kanal framing.

Dengan menerapkan transmisi digital diperoleh peningkatan kualitas, terutama untuk panggilan jarak jauh. Dengan demikian secara lebih luas, penerapan transmisi digital jelas lebih menguntungkan dibandingkan dengan penerapan transmisi analog. Sebab dengan transmisi digital akan dapat dihemat pembiayaan, terutama yang menyangkut biaya pemeliharaan. Hal ini dapat dimungkinkan, karena sistem dapat secara otomatis melakukan pengecekan serta keandalannya yang cukup tinggi dengan penerapan sinyal digital.

Masalah pokok pada sistem ini adalah, bahwa: saklar telepon didasarkan pada teknik switching analog. Ini berarti, bahwa: sinyal telepon harus diubah dari bentuk analog ke bentuk digital, sehingga dapat melewati sistem switching pada kantor sentral.

Perhatikan gambar 10.13! Pengubahan dari satu bentuk sinyal ke bentuk yang lain, akan menyebabkan terjadinya kekeliruan (error) dalam konversi digital. Ini terkait dengan derau yang ikut dihitung sebagai sinyal (quantisasi). Kuantisasi derau dibatasi oleh jumlah sinyal yang dapat di-digitasi, dan diubah kembali dalam bentuk sinyal analog seperti semula.

Gambar 10.13. Pengubahan sinyal digital pada jaringan

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger