-->

Signalling system no. 7

Written By Anisa film on Kamis, 28 April 2016 | 4/28/2016 04:41:00 PM


SWITCHING DALAM SISTEM TELEPON
1. Proses Switching
2. Circuit Switching
3. Space-Division Switching
4. Time Division Switching
5. Control Signal Sequence
6. Lokasi dari Signaling
7. Signaling System Number 7 (SS7)
8. Paket Switching

SS7 dirancang sebagai suatu standar pensinyalan channel umum ujung terbuka, yang bisa di pergunakan untuk berbagai jenis jaringan circuit switched digital. Lebih jauh, SS7 dirancang khusus untuk dipergunakan dalam ISDN. SS7 merupakan mekanisme yang menyediakan kendali internal serta kecanggihan jaringan yang paling utama untuk suatu ISDN. Secara keseluruhan, SS7 adalah untuk menyediakan system pensinyalan channel umum untuk tujuan-tujuan umum dengan standar internasional yang memiliki karakteristik-karakteristik utama sebagai berikut:

  1. Dioptimalkan untuk di gunakan dalam jaringan telekomunikasi digital bersama dengan pertukaran program kendali yang juga tersimpan dalam digital, dengan menggunakan channel digital 64-kbps.
  2. Dirancang untuk memenuhi persyaratan pengalihan informasi baik saat ini maupun dimasa mendatang terutama untuk kendali panggilan, kendali dari jarak jauh, manajemen dan pemeliharaan.
  3. Dirancang sebagai alat yang handal untuk pengalihan informasi dalam suatu rangkaian deretan yang benar dan tidak sampai hilang atau ter-duplikasi.
  4. Sesuai untuk operasi sepanjang channel analog serta pada kecepatan di bawah 62-kbps.
  5. Sesuai digunakan untuk jaringan ujung ke ujung dan jaringan satelit.
Elemen Jaringan Pensinyalan:
  • Titik Pensinyalan (TS) artinya Suatu poin dalam jaringan yang dapat menangani kontrol pesan SS7
  • Titik pengalih pensinyalan (TPS) artinya Sebuah signaling point yang dapat menjadi routing control messages
  • Jalur Pensinyalan artinya Jalur data yang menghubungkan titik pensinyalan
Dalam Signaling Network Structures ada beberapa para-meter yang dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang berkaitan dengan rancangan jaringan serta jumlah level yang harus diterapkan diantaranya:
  • Kapasitas TPS: meliputi jumlah jalur pensinyalan yang bisa dikendalikan oleh TPS, oleh waktu pengalihan pesan pensinyalan, serta oleh pesan kapasitas laju penyelesaian.
  • Kinerja Jaringan: meliputi jumlah TS dan penundaan pensinyalan.
  • Ketersediaan dan Keandalan mengukur kemampuan jaringan dalam menyediakan layanan saat terjadi kegagalan TPS.
Saat mengamati keterbatasan jaringan dalam hal kinerja, bisa dipilih salah satu level TPS.
Berikut ini petunjuk-petunjuk yang disarankan:
  • Dalam jaringan pensinyalan hierarki dengan level TPS tunggal:
    • Setiap TS bukanlah TPS pada waktu yang sama, yang dikoneksikan pada sedikitnya dua TPS.
    • Keterkaitan dalam TPS dilakukan selengkap mungkin
  • Dalam jaringan pensinyalan hierarki dengan dua level TPS:
    • Setiap TS bukanlah TPS pada waktu yang sama, yang dikoneksikan pada sedikitnya dua TPS pada level yang lebih rendah.
    • Masing-masing TPS pada level yang lebih rendah dikoneksikan pada sedikitnya dua TPS pada level yang lebih tinggi.
    • TPS pada level yang lebih tinggi saling terkait secara penuh.
Desain hierarki TPS dua level biasanya dirancang sedemikian rupa sehinnga level yang lebih rendah bisa dimaksudkan untuk lalu lintas dalam wilayah geografis tertentu pada jaringan, sedangkan level yang lebih tinggi mengendalikan lalu lintas antar wilayah.

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger