Sebelum kita melakukan pelacakan kerusakan pada suatu rangkaian digital, yang perlu kita ketahui lebih dahulu yaitu: peralatan bantu yang sering digunakan untuk memudahkan mencari kerusakan. Beberapa alat bantu sangat jarang digunakan pada pelacakan rangkaian analog kecuali multimeter dan osiloskop sehingga, haruslah dimengerti terlebih dahulu fungsi dan cara menggunakan alat tersebut.
Adapun paralatan tersebut adalah:
- Multimeter
Ada dua macam multimeter yang biasa digunakan, yaitu: multimeter analog dan multimeter digital (gambar 5.21).
Semuanya dapat digunakan untuk pengukuran pada rangkaian digital, tetapi sejak keluarnya DMM (Digital Multi-meter), para teknisi lebih menyukainya karena kemampuannya lebih baik (cocok untuk pengujian rangkaian elektronik dan lebih akurat). Meter digital ini mempunvai karakteristik: impedansi masukan tinggi, sehingga tidak merusak rangkaian digital, dengan tegangan dan arus berbeda jauh di-bandingkan rangkaian analog. Sehingga, pengujian rangkaian digital tanpa takut terhadap pembacaan yang tidak akurat, yang disebabkan oleh kelebihan beban rangkaian, atau kerewelan rangkaian yang disebabkan oleh alat uji yang terlalu besar. - Klip logik
Klip logik, ialah suatu alat uji rangkaian digital, atau diperlihatkan dalam gambar 5.22.
Alat yang mudah dipakai ini, untuk menyingkap pin pada bagian atas. Pengukuran atau monitor alat atau klip kecil dapat dihubungkan/dijepitkan ke pin untuk menentukan tingkat logik pada beberapa pin alat yang sedang diuji. Jenis lain klip logik mempunyai kemampuan monitor yang ada (gambar 5.23).
Selain pin yang ditampilkan, bagian atas dari klip terdapat dua LED (light-emithing diode), yang secara terus-menerus menampilkan keadaan logik dari setiap pin pada chip. Jika LED menyala (menandakan logik 1) dengan daya dari rangkaian dibawah uji. Semua pin disangga secara listrik, sehingga klip tidak mengganggu rangkaian yang sedang diuji.
Perhatian: Ketika menggunakan sebuah klip logik, matikan daya rangkaian, hubungkan klip dan kemudian hidupkan daya (Hal ini membantu mencegah terjadinya hubung singkat chip). - Logik probe
Bila ingin benar-benar masuk ke dalam rangkaian, maka dapatlah digunakan sebuah logik probe . Sebuah chip yang terbakar tidak dapat diperbaiki, tetapi logik probe dapat memberitahu pada kita chip mana yang rewel, sehingga kita dapat menggantinva. Probe logik yang diperlihatkan pada gambar 5.24 adalah alat yang digunakan sangat luas untuk analisa hal semacam ini.
Logik probe tidak dapat melakukan beberapa hal uji peralatan yang kompleks seperti yang mampu dikerjakan penganalisa logik. Namun demikian, tingginya frekuensi kerewelan chip dalam rangkaian listrik dapat di-uji. Kesederhanaan probe dan kemampuannya untuk mempercepat pelacakan kerusakan dalam rangkaian yang ber-energi membuat alat ini ideal untuk 90% keperluan isolasi kerewelan. Bila ujung runcing probe diletakkan pada pin dari chip yang dicurigai rusak, suatu titik uji atau pelacakan pada suatu board rangkaian sinar indikator dekat ujung probe akan memberitahu tingkat logik titik ter-sebut. Ujung logam pada kebanyakan probe logik yang dijual sekarang dilindungi terhadap kerusakan akibat tegangan tinggi (listrik AC sampai 120 Volt untuk 30 detik) dari gerbang logik (+5 volt). Beberapa probe mempunyai dua LED yang terpasang dekat dengan ujungnya, satu untuk logik HIGH dan yang lain untuk logik LOW. Probe yang lebih baik dapat juga memberitahu apakah titik uji mempunyai sinyal pulsa. Probe tersebut juga dapat menyimpan pulsa pendek yang timbul untuk memberitahu, jika terjadi glitch atau spike pada titik tersebut.
Jika kita ingin membeli sebuah logik probe, yakinlah bahwa probe tersebut dapat bekerja dengan kelompok logik chip yang akan di-analisa. Kemampuan untuk menyentuh suatu titik dengan ujung probe, dan menentukan keadaan titik tersebut secara langsung untuk analisa diagnostik, dan kemampuannya untuk menyimpan pulsa menjadikan alat ini mudah digunakan dan diterima luas sebagai alat diagnostik yang sesuai untuk segala hal, kecuali: kebanyakan pelacakan kerusakan digital yang kompleks.
Keuntungan lain Logik probe dapat menampilkan keadaan logik didekat ujung probe itu sendiri, sedangkan peralatan lain memaksa kita untuk menarik pengukuran probe, dan kemudian berpaling pada beberapa tampilan untuk melihat keadaan.
Probe logik pada gambar 5.24 memberikan empat indikasi:
- LED merah pertama untuk logik LOW (logik 0).
- LED hijau untuk logik HIGH (logik 1).
- LED merah kedua untuk floating atau tri-state.
- LED merah ketiga (LED kuning) untuk sinyal pulsa.
Daya untuk probe berasal dari sebuah klip yang dihubungkan ke suatu tegangan pada rangkaian yang diuji. Klip yang lain dihubungkan ke tanah memberikan sensitivitas yang berkembang dan kekebalan noise. Probe ini ideal untuk menemukan durasi pendek (shor-durotion), pulsa berfrekuensi rendah yang sulit dilihat dengan sebuah osiloskop tetapi lebih sering digunakan untuk melokalisir secara cepat, yaitu gerbang yang keluarannya tersangkut (hung) atau terkunci dalam suatu keadaan HIGH atau LOW.
Suatu metoda yang bermanfaat untuk analisa rangkaian dengan probe dimulai di pusat rangkaian yang dicurigai, dan periksalah ada tidaknya suatu sinyal. (Hal ini tentu saja dengan asumsi, kita mempunyai dan dapat menggunakan skema rangkaian). Gerakkan ke arah belakang atau ke depan ke arah keluaran yang rewel seperti tampak dalam gambar 5.25.
Tidak akan memakan waktu lama untuk menemukan chip yang salah (yang keluarannya tidak berubah). Keterbatasan probe logik adanya ketidak-mampuan untuk memonitor lebih dari satu jalur. - Pemulsa logik
Jika rangkaian yang diuji tidak mempunyai pulsa atau sinyal yang berubah, dapat diberikan pulsa yang terkontrol ke dalam rangkaian dengan menggunakan suatu pemulsa logik (gambar 5.26).
Alat yang mudah dipakai ini merupakan generator logik yang mudah dibawa (portable). Diaktifkan dengan suatu tombol atau saklar geser (slide switch), sehingga pemulsa akan merasakan tingkat logik pada titik yang tersentuh ujungnya, dan secara otomatis menghasilkan pulsa atau serangkaian pulsa dari tingkat logik yang berlawanan. Pulsa dapat dilihat pada sebuah lampu LED vang dipasang pada pegangan pemulsa.
Kemampuannya untuk mengintroduksi suatu perubahan sinyal ke daiam suatu rangkaian tanpa melepas solder atau memotong kawat menjadikan pemulsa logik suatu paduan ideal dengan probe logik. Kedua alat yang digunakan bersama ini memungkinkan evaluasi respon langkah demi langkah dari bagian rangkaian. Gambar 5.27 memperlihatkan beberapa cara untuk menguji gerbang logik menggunakan probe dan pemulsa.
Diasumsikan keluaran dari gerbang NAND tetap HIGH. Dengan menguji masukan 1, 2, dan 3, semuanva HIGH. Keadaan ini dapat menyebabkan gerbang keluaran AND menjadi HIGH, dan menghasilkan keluar gerbang NAND LOW (Ada yang salah).
Dengan meletakkan sebuah probe pada gerbang keluaran AND, dihasilkan keluaran LOW (Mestinya HIGH). Sekarang gerbang mana yang rusak?
Untuk menemukannya, letakkan probe pada keluaran NAND (gerbang B) dan pemulsa pada keluaran AND (gerbang A gerbang masukan NAND) seperti tampak pada gambar 5.28.
Berilah pulsa jalur ini, probe tersebut seharusnya berkedip-kedip (Menandakan perubahan pada masukan ke NAND). Jika tidak terjadi perubahan, AND mungkin rusak. Tetapi apakah LOW yang disebabkan hubung singkat ke ground tersebut pada keluaran AND atau masukan AND? Letakkan keduanya (probe dan pemulsa pada keluaran AND), lacak seperti tampak gambar 5.29, dan berilah pulsa jalur ini. Jika probe berkedip, berarti NAND rusak (masukan yang diubah sehingga keadaan keluarannya dapat berubah juga).
Jika probe tidak berkedip, kita tahu bahwa jalur ini hubung singkat ke ground. Satu cara agar dapat ditentukan chip yang mana yang hubung singkat dengan menyentuh kotak chip. Chip yang hubung singkat memberikan rasa hangat, sementara chip yang tersangkut (hung) pada satu tingkat tampak menjadi normal tetapi keadaannya tidak akan berubah. - Penguji ic (IC Tester)
Peralatan pelacakan kerusakan tingkat lanjut menjadi sangat canggih (dan mahal). Sekarang dapat dibeli peralatan yang dapat menguji hampir setiap chip dalam sistem. Micro Sciences Inc. di Dallas Texas, membuat suatu penguji IC yang dapat menguji lebih dari 1007400 TTL dan 4000 CMOS dari rangkaian peralatan elektronik. Kemampuan uji ini meliputi chip RAM dan ROM. Microtek Lab di Gardena, California membuat suatu penguji yang dapat bekerja sempurna sebagai penguji pin yang fungsional dari 900 alat pada seri chip TTL 54/74. Alat penguji ini menampilkan keadaan chip yang diuji pada tampilan kristal cair (LCD: liquid cristal display) seperti pada gambar 5.30.
Alat tersebut menggunakan LED untuk memberi sinyal GO/NO GO, sebagai hasil uji. - Osiloskop
Osiloskop telah ada selama bertahun-tahun, meskipun akhir-akhir ini berkembang, keadaannya telah ditambah dengan sejumlah kemampuan. Osiloskop merupakan tampilan listrik yang dapat menggambar grafik sinyal tegangan amplitudo terhadap waktu atau frekuensi pada layar CRT (gambar 5.31).
Suatu scope (kependekan dari osiloskop) digunakan untuk menganalisa kualitas dan karakteristik sinyal listrik yang dirasakan oleh sebuah probe yang menyentuh pada suatu titik uji dalam rangkaian. Scope ini digunakan juga sebagai alat ukur untuk menentukan tingkat tegangan sinyal tertentu.
Osiloskop yang tersedia saat ini sangat banyak macamnya, dari yang satu kanal (single trace) hingga yang tujuh kanal digital dengan bermacam-macam warna. Juga, tersedia osiloskop digital dengan memori yang hasilnya dapat disimpan bahkan bisa diprint out. Disamping sensitivitas dan tampilan trace/kanal, satu pebedaan utama karakteristik osiloskop adalah dalam hal kemampuan lebar frekuensi penerimanya (bandwidth). Ini bervariasi antara 10 MHz sampai 300 MHz, dan harganya sesuai dengan lebar frekuensinya.
Osiloskop adalah alat yang berguna untuk memonitor sinyal analog atau variasi sinyal, dan menampilkan bentuk gelombang statis pada layar CRT yang dibatasi dengan kisi pengukuran. Osiloskop besar sekali manfaat-nya dalam analisa (kita tidak hanya dapat mengukur tegangan, amplitudo, dan frekuensi dari sinyal yang diuji, tetapi dapat juga mengukur waktu tunda (delay), kenaikan sinyal, dan waktu luruh dan bahkan melokalisir glitch yang sekali-kali). Hal menarik dari kesanggupan dual-trace, quad trace, bahkan lighttrace adalah kemampuan untuk melihat sinyal yang berbeda secara berbarengan. Sebagai contoh, kita dapat melihat pada masukan dan keluaran dari sebuah gerbang, dan dapat mengukur waktu tunda antara sinyal masukan dan keluaran. Teknik yang berguna lainnya untuk menampilkan secara simultan semua atau sebagian bus data/bus alamat untuk melihat tingkat logik (HIGH = +5 V, LOW = 0 V) dan berapakah bilangan biner yang diwakilinya.
Memggokil
BalasHapus