-->

Atmosfir bumi

Written By Anisa film on Kamis, 19 Juni 2014 | 6/19/2014 05:11:00 AM


PROPAGASI GELOMBANG RADIO
1. Propagasi Ruang Bebas
2. Propagasi Antar Dua Titik di Bumi
3. Gelombang Permukaan
4. Atmosfir Bumi
5. Pengaruh Atmosfir Pada Propagasi

Efek ketinggian antena dengan kuat sinyal
Antena pemancar dan penerima yang dengan ketinggian rendah, maka gelombang langsung dan gelombang pantulan hampir mempunyai besaran amplitudo yang sama, tetapi bisa berbeda fasa dan berkecenderungan saling meniadakan satu sama lainnya. Dengan bertambahnya ketinggian antena (jalur yang berbeda), maka fasa yang berkaitan dengan itu akan berbeda antara dua gelombang dan bertambah, sehingga tidak dapat menjadi saling meniadakan. Keadaan ini diistilahkan dengan pernyataan yang dikenal sebagai faktor high-gain (fh) yang merupakan fungsi frekuensi dan konstanta tanah.

Atmosfir bumi

Gelombang radio yang menjalar diruang bebas mempunyai sedikit pengaruh terhadap gelombang itu sendiri. Demikian pula bila gelombang radio yang menjalar dibumi, maka banyak pengaruh yang diakibatkan terhadap gelombang itu. Pengalaman menunjukkan, bahwa: masalah-masalah yang dialami oleh gelombang radio disebabkan oleh kondisi atmosfir tertentu yang sangat kompleks. Kondisi yang menyebabkan ini adalah sebagai hasil dari berkurangnya tingkat keseragaman udara atmosfir.

Gambar 4.6. Bumi diliputi oleh lapisan ionosfir

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi atmosfir, baik secara positif maupun negatif. Di antara pengararuh itu adalah variasi ketinggian secara geografis, perbedaan lokasi di bumi, dan perubahan waktu seperti: siang hari, malam, pergantian musim dan tahun. Untuk memahami propagasi gelombang ini kita perlu paling tidak mengetahui dasar-dasar atmosfir bumi.

Atmosfir bumi dibagi menjadi tiga bagian secara terpisah yang disebut lapisan-lapisan atmosfir. Tiga lapisan itu adalah: tropfosfir, stratosfir, dan ionosfir. Lapisan tersebut adalah yang paling berguna dalam bidang telekomunikasi. Secara lebih luas, para ahli menggambarkan atmosfir dengan tambahan lapisan lain selain yang telah disebutkan itu, yaitu: mesosfir, termosfir dan eksosfir.

Serapan radiasi dilakukan oleh lapisan ionosfir. Letak ionosfir yang dekat dengan termosfir, termuati partikel gas secara listrik atau disebut: ter-ionisasi. Ketinggian ionosfir dari 60-300 kilometer dari permukaan bumi. Lapisan ini dibagi menjadi tiga kawasan atau lapisan-lapisan lagi, yaitu: lapisan F, lapisan E, dan lapisan D. Pada siang hari, lapisan F terpisah menjadi dua lapisan lagi, dan lapisan itu akan kembali menyatu pada malam hari.

Lapisan E adalah lapisan yang pertama kali ditemukan pada tahun 1901. Guglielmo Marconi memancarkan sinyal antara Eropa dan Amerika Utara, dan kemudian menemukan suatu keadaan, bahwa: ada semacam pantulan pada lapisan konduksi listrik pada ketinggian 100 kilometer. Pada tahun 1927 Sir Edward Appleton memberi nama lapisan penghantar tersebut dengan nama lapisan E. Huruf E singkatan dari Elektrik. Kemudian setelah itu, penemuan lapisan berikutnya secara mudah dinamai lapisan D dan lapisan F.

Kondisi siang hari karena adanya matahari, menyebabkan adanya perubahan kepadatan muatan pada lapisan-lapisan. Muatan pada semua lapisan mengalami penambahan ketebalan. Pada malam hari kepadatan muatan menurun, lebih-lebih pada lapisan D. Pada malam hari itu lapisan D menjadi hilang. Lapisan ionosfir mempunyai kualitas yang baik untuk memancarkan atau memantulkan sinyal radio dari permukaan bumi. Oleh karena itulah hampir semua pemancar radio memanfaatkan lapisan ini.

Gambar 4.7. Antena memancarkan sinyal pada lapisan ionosfir

Gambar 4.8. Propagasi gelombang pada kondisi siang hari

Gambar 4.9. Propagasi gelombang pada kondisi malam hari

    Tropfosfir

    Hampir semua fenomena cuaca terjadi pada lapisan ini. Temperatur (suhu) pada daerah ini secara cepat menurun, sejalan dengan bertambahnya ketinggian. Terjadinya awan dan turbulensi angin disebabkan oleh berubahnya suhu, tekanan, dan kepadatan udara. Kondisi ini sangat mempengaruhi dalam propagasi gelombang radio, karena akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada komponen gelombang

    Stratosfir

    Stratosfir terletak di antara lapisan troposfir dan ionosfir. Suhu pada lapisan ini hapir pasti tetap, dan sangat sedikit uap air yang ada. Karena kondisi lapisan ini yang cukup stabil, tenang, maka daerah ini tidak banyak memberi akibat yang buruk pada propagasi gelombang radio.

    Ionosfir

    Lapisan ini adalah lapisan terpenting dari yang ada di-angkasa diatas permukaan bumi. Lapisan ini sangat baik untuk medium komunikasi jarak jauh, dan komunikasi titik ke titik (point to point). Keadaan ionosfir dan kondisinya berkaitan langsung dengan radiasi yang dipancarkan oleh matahari. Pergerakan bumi terhadap matahari, atau perubahan aktivitas matahari, akan menyebabkan berubahnya ionosfir. Perubahan itu secara umum ada dua jenis, yaitu:

    (1) kejadian siklus yang dapat diprediksikan secara akurat dan rasional,
    (2) kejadian yang tidak teratur sebagai hasil tidak normalnya matahari, dan karena itu tidak dapat diprediksikan.

    Kedua perubahan yang teratur dan tidak teratur ini membawa akibat dalam propagasi gelombang radio. Oleh karena itulah hal ini perlu diperhatikan.

    Gambar 4.10. Jenis-jenis propagasi gelombang mengenai lapisan ionosfir

    Sebagaimana diketahui, bahwa: sinyal radio yang ditransmisikan, beberapa sinyal akan keluar dan lepas dari permukaan bumi menuju lapisan ionosfir (ditunjukkan tanda panah warna hijau pada gambar 4.10.). Gelombang tanah (tanda panah ungu) merupakan sinyal langsung yang dapat didengar dalam keadaan normal. Gelombang ini secara cepat akan melemah, dan akan didengar kembali sebagai "fading". Gelombang yang lain (tanda panah merah dan biru) merupakan gelombang langit. Gelombang-gelombang ini dapat memantul pada lapisan ionosfir, dan pemantulan itu dapat beberapa ribu kilometer, bergantung kepada kondisi atmosfir.

    Propagasi atmosferik

    Dalam atmosfir, gelombang radio dapat dibiaskan, dipantulkan, dan disebarkan. Perubahan sifat gelombang radio tersebut tentu saja akan membawa pengaruh dalam hal propagasi. Akibat perubahan ini, maka perlu diperhatikan gejala-gejalanya, sehingga dalam penentuan atau pemilihan frekuensi untuk media transmisi dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Berikut ini akan dipahamkan mengenai gejala-gejala itu.

    Saat gelombang memasuki lapisan yang lebih padat dari muatan ion, bagian atas mempunyai kecepatan yang lebih daripada dibagian bawah. Kecepatan yang diserap ini, menyebabkan terjadinya pembengkokan gelombang, dan kembali ke bumi.

    Ada tiga faktor penting terhadap refraksi gelombang radio ini, yaitu:
    1. Kepadatan ionisasi lapisan
    2. Frekuensi gelombang radio
    3. Sudut datang gelombang radio menuju lapisan.

    Perhatikan pula gambar 4.12, yaitu: sinyal yang dipancarkan dari pemancar melalui lapisan-lapisan, mengalami pembengkokkan yang tidak sama. Pada daerah yang sangat kurang ionisasi-nya, gelombang radio mengalami pembengkokan keluar. Sementara daerah yang lebih padat, gelombang radio akan dibelokkan ke bumi hingga sinyal dapat ditangkap lagi oleh antena penerima.

    Gambar 4.11. Refraksi gelombang radio

    Gambar 4.12. Pembelokan gelombang radio oleh lapisan ionosfir

    Pada gambar 4.13, dapat dilihat suatu fenomena frekuensi yang berbeda mengalami pembengkokan yang tidak sama. Semakin tinggi frekuensi, arah beloknya semakin jauh.
    • Pantulan (Refleksi)

      Pantulan terjadi bila gelombang radio tersimpul pada bidang/permukaan datar. Pada dasarnya ada dua jenis pantulan yang terjadi di atmosfir, yaitu: pantulan bumi, dan pantulan ionosfir. Pada gambar 4.14. di bawah ini dapat ditunjukkan adanya dua gelombang yang mengalami pantulan oleh permukaan bumi.

      Perhatikan, bahwa: dua gelombang tersebut mengalami perubahan fasa antara gelombang yang satu dengan gelombang lainnya.

      Gambar 4.13. Pengaruh frekuensi terhadap arah pembelokan gelombang radio

      Gambar 4.14. Gelombang pantulan oleh permukaan bumi
    • Defraksi

      Defraksi adalah kemampuan gelombang radio untuk berputar pada sudut yang tajam, dan membelok disekitar penghalangnya. Perhatikan gambar 4.15. berikut, bahwa: defraksi menghasilkan perubahan arah dari energi gelombang radio disekitar tepi penghalang. Gelombang radio dengan panjang gelombang-panjang, dibandingkan dengan diameter suatu penghalang, maka: dengan mudah dipropagsikan disekitar penghalang itu.

      Namun demikian, bila panjang gelombang turun akan terjadilah pelemahan, sehingga frekuensi-frekuensi sangat tinggi membentuk daerah bayangan (Shadow zone). Daerah bayangan pada dasarnya adalah: daerah kosong dari sisi berlawanan datangnya gelombang dalam arah segaris pandang dari pemancar terhadap penerima.

      Gambar 4.15. Defraksi gelombang radio pada sekitar penghalang

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger