-->
Home » , » Amplitude shift keying (ask)

Amplitude shift keying (ask)

Written By Anisa film on Sabtu, 12 April 2014 | 4/12/2014 12:56:00 AM


TEKNIK MODULASI
1. Prinsip Umum Teknik Modulasi
2. Modulasi Analog
3. Modulasi Digital
4. Amplitude Shift Keying
5. Frequency Shift Keying
6. Phase Shift Keying

Pembangkitan gelombang AM dapat dilakukan dengan dua pendekatan berbeda.
Pertama, adalah dengan membangkitkan sinyal AM secara langsung tanpa harus dengan membentuk sinyal baseband. Dalam kasus biner, generator harus mampu memformulasikan satu dari dua sinyal gelombang AM yang mungkin. Teknik ini lebih dikenal dengan amplitude shift keying (ASK), yang secara langsung menyiratkan arti sebuah terminologi yang menggambarkan suatu teknik modulasi digital.

Kedua, dengan menggunakan sinyal baseband untuk memodulasi amplitudo suatu sinyal carrier yang dalam hal ini merupakan sinyal sinusoida (baik cos maupun sinus), seringkali ini dikenali sebagai AM analog dengan informasi dalam bentuk digital. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai salah persepsi, bahwa: kedua teknik ini merupakan pembangkitan gelombang AM yang digunakan untuk mentransmisikan informasi digital. Selanjutnya, keduanya diketahui sebagai dua bentuk pembentukan ASK atau lebih kita pahami sebagai AM digital.

Pada situasi tertentu, bisa mungkin sinyal baseband yang ditransmisi memiliki dua kemungkinan nilai informasi yaitu: antara nol (0) dan satu (1). Karena kemungkinan nilai informasinya tersusun dari dua keadaan tersebut, maka selanjutnya sistem ini kita kenal dengan binary ASK, atau kadang lebih disukai dengan menyebutnya sebagai BASK yang merupakan singkatan dari binary amplitude shift keying.

Gambar 9.17. Modulasi ASK

Bentuk sinyal termodulasi dalam hal ini dapat didekati dengan sebuah persamaan matematik:



Dimana:
Vc: Amplitudo sinyal carrier
vm: Sinyal pemodulasi yang bernilai 1 atau 0
m: indek modulasi
?c = 2? fc: frekuensi carrier dalam nilai radiant.

Ada dua bentuk sinyal yang dapat dihasilkan disini, yaitu: dengan nilai V(t) = 0 atau 1 untuk mengirimkan nilai m informasi biner nol (0) atau satu (1). Dalam hal ini V(t) bisa juga bernilai bernilai 1 atau –1, sehingga m dapat dipertimbangkan sebagai data bipolar ternormalisasi. Indek modulasi (m) dapat bernilai 0 < m < 1. Untuk indek modulasi m = 0, akan mengirimkan sebuah sinusoida murni seperti pada gambar 9.17.

Jika m bernilai ½, maka akan mengirimkan sebuah sinusoida dengan dua nilai berbeda yaitu: pada amplitudo Vc/4 untuk nilai informasi 0, dan amplitudo 3Vc/4 untuk nilai informasi 1. Untuk lebih jelasnya, hasil dapat kita lihat seperti pada Gambar 9.18.

Gambar 9.18. Bentuk gelombang ASK untuk m = 0

Gambar 9.19. Bentuk gelombang ASK untuk m = ½

Gambar 9.20. Bentuk gelombang ASK untuk m = 1

Pada m=1, adalah merupakan indeks modulasi yang sering digunakan. Dengan indeks modulasi ini akan dapat mengirmkan sinyal beramplitudo nol untuk nilai biner nol (0), dan sinyal beramplitudo Vc untuk nilai biner satu (1). Ini diketahui sebagai On-Off Keying (OOK), dan dapat dijelaskan dengan Gambar 9.20.

Ini seperti halnya memodulasi sebuah carrier dengan sinyal baseband unipolar. Jika T merupakan perioda dari bit yang ditransmisi dengan durasi nol (0) dan satu (1) adalah sama, maka energi rata-rata tiap bitnya dapat dinyatakan dalam persamaan: Eb = Vc2T/4.

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih, atas saran atau usulan anda.

Translate

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

 
SUPPORT: anisa indra - dmca
Copyright © 2011-2018. Citra teknologi - All Rights Reserved
Template Created by: Creating Website
Published by: Mas Template - Proudly powered by: Blogger